Minggu, 28 November 2010

PERSONALIA

PEMANFAATAN SUMBER TENAGA KERJA DAN KOMPENSASI

 Pendahuluan
Organisasi merupakan wahana untuk mencapai tujuan. Agar supaya pencapaian tujuan ini dapat dilaksanakan dengan baik, diperlukan fungsi-fungsi. Pengertian fungsi adalah, tugas-tugas yang dapat dengan segera dibedakan dengan tugas-tugas yang lain.
Sebagai pelaksana fungsi-fungsi tersebut, diperlukan personalia-personalia, yang diberi wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban.
 Macam/Jenis Personalia
Sesuai dengan fungsinya, pada dasarnya, di dalam perusahaan terdapat dua macam tenaga kerja, yakni :
 Tenaga Eksekutif : yang mempunyai dua tugas pokok ialah mengambil berbagai keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen : merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinir dan mengawasi.
 Tenaga Operatif : merupakan tenaga terampil, yang menguasai bidang pekerjaannya, sehingga setiap tugas tang dibebankan kepadanya dapat dilaksanakan dengan baik.

 Sumber Tenaga Kerja
Tenaga kerja yang diinginkan oleh perusahaan dapat diperoleh dari berbagai sumber berikut :
1. Dari dalam Perusahaan. Berasal dari promosi (kenaikan pangkat) atau transfer (pemindahan dari bagian lain) di dalam perusahaan.
2. Teman-teman Para Karyawan. Cara ini digunakan, dengan anggapan bahwa, karyawan tersebut sudah mengetahui kualifikasinya, dengan demikian maka diharapkan calon pasti akan sesuai.
3. Lembaga Penempatan Tenaga Kerja. Hanya terdapat satu lembaga yang diatur dan ditangani oleh pemerintah, yaitu Kantor Penempatan Tenaga Kerja (KPT), yang bertugas menyalurkan tenaga-tenaga kerja yang belum sempat memperoleh pekerjaan.
4. Lembaga Pendidikan. Dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan memberikan bea-siswa dan meminta langsung kepada lembaga pendidikan tersebut.
5. Masyarakat Umum. Dilaksanakan dengan cara memasang iklan, sehingga mengundang para pelamar untuk mengajukan lamaran.

 Seleksi Tenaga Kerja
Proses seleksi ini merupakan usaha untuk memilih diantara sekian banyak calon, personalia yang benar-benar memenuhi syarat. Sebelum proses seleksi dilakukan ada dua masalah penting yang harus diatasi lebih dulu, yaitu :
 Penentuan Jenis (Kualitas) Tenaga Kerja
Yang meliputi penentuan prasyarat yang harus dipenuhi antara lain :
a. Batas minimum-maksimum usia.
b. Pendidikan minimal yang dimiliki.
c. Pengalaman kerja yang telah diperoleh.
d. Bidang keahlian yang dimiliki.
e. Ketrampilan lain yang dimiliki.
f. Pengetahuan-pengetahuan lainnya.
g. Dan sebagainya.

 Penentuan Jumlah Tenaga Kerja
Penentuan jumlah tenaga kerja ini, meliputi dua hal pokok yakni :
a. Analisa beban kerja yang meliputi : peramalan penjualan (sales forecast), penyusunan jadwal waktu kerja dan penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan untuk membuat satu unit barang.
b. Ananlisa tenaga kerja untuk menghitung jumlah tenaga kerja yang sesungguhnya dapat tersedia pada satu periode tertentu. Hal ini dibuat, mengingat tidak semua tenaga kerja yang tersedia dapat sepenuhnya bekerja, sesuai dengan tata waktu yang telah ditetapkan, karena berbagai alasan, seperti : tidak masuk kerja, pelepasan, pension dan sebagainya.

 Proses Seleksi
Setelah penentuan jumlah dan prasyarat yang harus dipenuhi dilaksanakan, maka langkah berikutnya adalah mengadakan seleksi yang pada umumnya meliputi tahap-tahap sebagai berikut:
a) Pengisian formulir atau penyortiran lamaran-lamaran yang masuk.
b) Wawancara pendahuluan.
c) Psycho-test meliputi 5 hal yaitu : aptitude test (menguji sikap seseorang), achievement test (menguji bakat seseoarang), interest test (menguji minat seseorang), personality test (menguji kepribadian seseorang), IQ test (Intelegensia quotient) menguji kecakapan seseorang.
d) Wawancara lanjutan.
e) Pengujian referensi.
f) Pengujian kesehatan.
g) Masa orientasi.

 Pengembangan Karyawan
Para karyawan baru maupun yang sudah bekerja, masih perlu pula dikembangkan lebih lanjut, dengan harapan agar :
 Tingkat produktifitas bertambah
 Mengurangi tingkat kecelakaan
 Mengurangi besarnya scrap (kerusakan hasil)
 Meningkatkan gairah kerja.

 Kompensasi
Kompensasi adalah imbalan jasa yang diberikan secara teratur dan dalam jumlah tertentu oleh perusahaan kepada para karyawan atas kontribusi tenaganya yang telah diberikannya untuk mencapai tujuan perusahaan.
Kompensasi ini dapat berupa upah dan gaji. Gaji biasanya diberikan setiap bulan (bulanan), dalam jumlah pasti, sedangkan upah dapat bulanan atau kurang dari itu dan sangat dipengaruhi oleh volume output yang dihasilkan oleh setiap individu.
Dalam masalah pengupahan ini, terdapat 3 macam teori upah ekonomi yakni :
 Teori pasar
Konsep ini menganggap bahwa buruh upah ditentukan oleh hasil proses perundingan antara karyawan sebagai penjual tenaga dengan manajemen sebagai pembelinya.
 Teori standard hidup
Teori ini menyatakan bahwa upah harus dapat memberikan jaminan kepada buruh untuk menikmati hidup dengan layak, dan pengusaha harus memberikan upah cukup tinggi, memberikan servis lain seperti jaminan hari tua, pendidikan, tabungan dan hiburan.
 Teori kemampuan untuk membayar
Teori ini mempunyai anggapan bahwa tingkat pembayaran harus didasarkan pada kemampuan perusahaan untuk membayar.

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Upah
Besar kecilnya upah bagi buruh, dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain :
1. Pasar tenaga kerja
2. Tingkat upah yang berlaku di daerah yang bersangkutan
3. Tingkat keahlian yang diperlukan
4. Situasi laba perusahaan
5. Peraturan Pemerintah.

 Metode Pengupahan
Berikut ini adalah metode-metode yang bisa dilakukan oleh perusahaan.
1. Upah langsung (straight salary)
2. Gaji (wage)
3. Upah satuan (piece work)
4. Komisi
5. Premi shift kerja (shift premium)
6. Tunjangan tambahan (fringe benefit)

 Upah Insentif
Karakteristik pokok dari upah insentif yang baik adalah :
i. Harus menunjukkan penghargaan kepada karyawan atas produktivitas mereka.
ii. Harus dapat dipakai untuk mencapai tujuan produktif per karyawan secara layak.
iii. Tambahan upah yang diperoleh karyawan harus paling sedikit diseimbangkan dengan biaya produksi terendah.


Macam-macam Bentuk Upah Insentif
 Full Participation Plan
Full Participation Plan merupakan upah insentif bagi karyawan pabrik di mana kegiatan ekstra pada tugas mereka, dapat menghasilkan produksi tambahan.
 Group Insentif Plan
Insentif ini diberikan kepada sekelompok karyawan, bilamana terbukti mereka dapat menunjukkan hasil yang menguntungkan, seperti :
o Peningkatan produktivitas
o Penurunan biaya tenaga kerja per unit
o Perbaikan kualitas produk
o Pengurangan tingkat kerusakan produk yang dihasilkan.

Senin, 22 November 2010

TUGAS OBSERVASI PERUSAHAAN

TUGAS OBSERVASI PT. BANGKIT MAJU WIJAYA
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis








Di susun oleh :
Fani Usnaeni (22210597)
Sischa Amaliya (26210569)
Jessica Maya (29210648)
Ungguh Prasetiadi (28210329)
R. Hudy Adinurwijaya (25210547)

Kelas : IEB19

UNIVERSITAS GUNADARMA
Thn. 2010-2011
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat serta hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai “Observasi ke Perusahaan Pembuatan Cat” dan makalah ini berudul “Langkah-langkah Cara Pembuatan Cat”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinnga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan kami tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada PT.Bangkit Maju Wijaya yang telah memperbolehkan untuk melakukan observasi di PT tersebut.
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Kami juga menerima kritik serta saran untuk memperbaiki makalah ini.



Penyusun.







DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Profil Perusahaan 1
BAB II PERMASALAHAN ..................................................................................... 2
B. Proses Produksi 2
a. Bahan-bahan Pembuatan Cat 2
b. Pengertian Bahan-bahan untuk Membuat Cat 2
c. Persiapan untuk Membuat Cat 3
d. Cara-cara Pembuatan Cat 3
e. Lampiran 4
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………. 6
1. Kesimpulan 6
2. Saran 4







BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil Perusahaan
PT. Bangkit Maju Wijaya idirikan berdasarkan Akte Notaris Adam Kasdarmaji Sarjana Hukum, di Jakarta Nomor 34 tertanggal 07 Maret 1997. Modal dasar Perseroan PT. Bangkit Maju Wijaya adalah berjumlah Rp.400.000.000,00 terbagi atas 8.000 Lembar. Maksud dan tujuan perusahaan sesuai dengan anggaran dasar perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menjalankan perdagangan umum atas segala barang yang dapat diperdagangkan, termasuk Perdagangan, termasuk Perdagangan ekspor, impor, interinsuler atau lokal, baik atas perhitungan sendiri maupun secara komisi;
2. Menjadi Leveransir, supplier, grosir, agen an/atau distributor dari segala macam barang yang dapat diperdagangkan, serta menjadi komisioner dari perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri;
3. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertanian dalam arti luas perkebunan, perikanan, pertenakan, kehutanan;
4. Mendirikan industri cat dan tiner;
5. Namun dengan seiring jalannya waktu perusahaan ini hanya memproduksi cat dan tiner dan menjadi Leveransir, supplier, grosir, agen dan/atau distributor dari cat dan tiner.
Susunan Komisaris dan Direksi perusahaan menurut anggaran dasar sesuai dengan perubahan akte notaris tanggal 12 Mei 1999 No.3 adalah sebagai berikut :
• Direktur : Tn. Rudy Julianto Kuswadi
• Komisaris Utama : Tn. Muhammad Ustur
• Komisaris : Tn. Anton Hakim


BAB II
PERMASALAHAN
B. PROSES PRODUKSI
A. Bahan – bahan pembuatan cat :
1. Resin
2. Pigmen
3. Thinner / Solent
4. Zat Aditive

B. Pengertian Bahan-bahan untuk membuat cat
Resin : yang berperan sebagai pengikat atau binder, yaitu bahan yang berfungsi untuk mengikat pigmen pada permukaan bidang. Resin ini bisa dikatakan berupa lem yang melekatkan campuran pewarna ke media yang akan di cat. Ada 2 jenis resin, yaitu resin alam yang terbuat dari getah pohon, dan resin sintetis atau buatan. Contoh resin alam yang kita kenal adalah cairan vernis yang digunakan sebagai bahan pelapis furnitur. Sedangkan yan g termasuk resin sintetis adalah alkyd dan vinyl yan sering digunakan dalam formula cat.
Pigmen : pigmen merupakan substansi padat bubuk yang berfungsi sebagai pemberi warna dan menentukan daya tutup cat. Jenis, kadar, dan komposisi pigmen dalam larutan berpengaruh terhadap kualitas cat itu sendiri. Untuk cat dengan kandungan pigmen tinggi mengasilkan cat yang bermutu tinggi, dan cat dengan kandungan pigmen yang rendah akan mengahasilkan kualitas cat yang rendah. Sumber warna pigmen yang paling digunakan adalah pigmen putih (yang termahal) yang berasal dari unsur titanium oksida (tiO2).
Thinner (solvent) : thinner atau tiner merupakan cairan yang berfungsi sebagai pelarut yang menyatukan pigmen dengan resin sehingga membentuk larutan yang sempurna. Ada 2 macam pelarut, yaitu pelarut air (waterbase) dan pelarut minyak (solven base). Contoh cat berbahan dasar air (waterbase) adalah cat tembok, cat lukis, dan beberapa catgenteng. Sedangkan cat berbahan dasar minyak (solven base) dapat diaplikasikan sebagai cat kayu, cat besi, cat mobil, dll. Pada cat yang kental menandakan persentase tiner yang tinggi pada larutan cat tersebut.
Zat Aditive : zat aditif ini bisa berupa ekstender dan atau film-formers. Ekstender merupakan pengisi ketebalan cat (filler) yang membuat cat tampak lebih tebal dan berisi. Adapun fungsi dari ekstender tersebut adalah sebagai fitur tambahan yang dapat membuat tampilan tembok menjadi lebih gilap dan daya tutup menjadi lebih baik. Pemakaian filler juga dimaksudkan untuk menekan biaya bahan produksi sehingga harga dapat terjangkau oleh masyarakat. Yang kedua adalah film-formers, yaitu lapisan yang memberikan efek gilap pada cat (tampilan gloss).

C. Persiapan untuk pembuatan cat :
1. Siapkan bahan-bahan seperti resin, pigmen, aditive, dan solvent,
2. Mengukur bahan yang akan diproses, bisa dilakukan dengan cara ditimbang beratnya,
3. Ketelitian dan keakuratan penimbangan merupakan faktor penting terhadap hasil akhir pembuatan cat, terutama pada penimbangan additive atau pigment,
4. Bahan-bahan tersebut kemudian diangkut ke area produksi,
5. Lalu di masukkan ke mesin pengadukan.

D. Cara – cara pembuatan cat :
1. Masukkan semua formula ke dalam alat mixer, lalu semua formula di mixing;
2. Lalu semua formula yang telah mixing di giling (roll);
3. Setelah sudah sidikit merata kita harus melakukan chek micron atau melihat kehalusan pigment;
4. Setelah itu melihat standart kekentalan (viscosity), apabila terlalu kental masukkan solvent kedalam mesin penggiling, lalu di mix kembali.
5. Lalu dilakukan pengeringan kurang lebih 1 jam,
6. Lalu cat yang sudah jadi di semprotkan ke panel untuk pengecekan gloss, kira-kira gloss-nya 80-90%;
7. Setelah kering dilakukan pengecekan Handness dengan pensil H1 yaitu pensil mitsubisy
8. Pengecekan daya rekat, yaitu menggaris dengan karter 10 kotak
9. Lalu pengecekan terakhir adalah Water Resis Tener, yaitu mengecek apakah cat tahan akan air dalam jangka waktu yang berapa lama.
10. Setelah cat memenuhi standart kualitas penjualan lalu cat dimasukkan ke dalam gudang pabrik untuk siap di jual ke konsumen.
E. Lampiran
1. Mesin Pengaduk cat

2. Timbangan











3. Cat yang siap untuk di jual












4. Tinner yang sudah jadi, tapi belum di kemas 5. Tinner yang sudah di kemas













BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang kami lakukan, kami mengambil kesimpulan bahwa bahan – bahan yang di pakai untuk membuat cat oleh PT. Bangkit Maju Wijaya hamper sama dengan bahan – bahan yang di pakai oleh perusahaan lain untuk membuat cat, yaitu bahan – bahannya terdiri dari resin, pigmen, thinner / solvent, zat additive. Dan tahapan-tahapan cara membuat cat ada 10 tahapan.


2. Saran
Ada beberapa saran yang bisa kami sampaikan terkait permasalahan yang ada di dalam PT. Bangkit Maju Wijaya. Diantaranya :
 Meminjam kredit ke Bank untuk memperbanyak modal guna memperluas usaha
 Merekrut beberapa pegawai untuk membantu pekerjaan yang selama ini sering rangkap tugas
 Mengubah system pemasaran, selain dari perusahaan ke perusahaan, perusahaan juga mencoba mengiklankan produknya
 Produk yang dihasilkan sebaiknya di daftarkan paten-nya

Minggu, 21 November 2010

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

PRODUKSI DAN PODUKTIVITAS

 Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen berupa barang ataupun jasa.
Istilah “produksi” ini sering dikaitkan dengan istilah “produktivitas.” Meskipun kedua istilah tersebut sangat berkaitan, tetapi akan salah jika menganggap bahwa produktivitas itu merupakan fasilitas produksi yang aktif. Dalam istilah ini, produktivitas merupakan suatu ukuran kasar menyangkut efektivitas penggunaan sumber-sumber produktif yang sangat penting.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
 Produksi
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi, tanggungjawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untu mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah :
• Keputusan yang berhubungan dengan desain dari system produksi manufaktur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.

 System Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain system produksi adalah tentang :
 Disain produksi dari barang yang akan diproses.
 Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya.
 Disain tugas.
 Lokasi dari fasilitas produksi.
 Layout dari fasilitas tersebut.
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara : (1) sifat dari proses tersebut, (2) jangka waktu produksi, dan (3) sifat produk yang diproses.
 Sifat Proses Produksi
Proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam yakni :
 Proses ekstraktif
Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Sebagai contoh : proses penambangan batu bara, bijih besi, bijih emas, pengeboran minyak, dan sebagainya.
 Proses analitik
Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. Termasuk dalam kategori ini adalah penyulingan minyak.
 Proses fabrikasi
Proses fabrikasi juga disebut proses pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk. Sebagai contoh : proses pembuatan pakaian, sepatu, jenis mebel tertentu, dan sebagainya.
 Proses sintetik
Proses sintetik menunjukkan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Dalam pengolahan baja, gelas/kaca, produk sangat berbeda dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia. Dalam industry lain, seperti dalam produksi mobil, alat-alat listrik, atau radio dan televisi dimana bahan-bahannya dirakit tanpa merubah bentuk fisik atau susunan kimiawinya, disebut proses perakitan atau assembling.

 Jangka Waktu Produksi

Dalam hal ini proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yakni :

 Proses terus-menerus (continous process)
Contoh proses terus-menerus anatara lain adalah produksi mobil di mana perubahan model hanya tejadi sekali dalam satu tahun.
 Proses terputus-putus (intermittent process)
Istilah proses terputus-putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur di mana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda. Sebagai contoh : alat-alat untuk pengecoran logam.

 Sifat Produk

Dalam hal ini proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

 Produksi standard
Sebagai contoh produksi standard ini antara lain : produksi televisi, almari es, sikat gigi, dan sebagainya. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk :
• Memelihara sejumlah persediaan
• Meyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
• Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
 Produksi pesanan
Sebagai contoh produksi pesanan ini adalah pembuatan pakaian dengan ukuran yang tertentu, mebel untuk keperluan khusus, dan sebagainya.

KEGIATAN PRODUKSI

 Gambaran Sekilas
Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
a. Perencanaan produksi
b. Organisasi produksi
c. Pengendalian produksi
d. Pemeliharaan peralatan
e. Pengawasan dan pemeriksaan kualitas.

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
Ada beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu :
• Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah
• Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen
• Ongkos transport, misalnya pabrik mobil
• Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok
• Penyediaan suber tenaga/energy, misalnya pabrik peleburan aluminium
• Lingkungan sekitar, misalnya peternakan babi
• Iklim, misalnya perkebunan teh.

Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi di mana biaya operasinya paling rendah atau serendah mungkin. Lokasi yang salah akan menyebabkan biaya operasi perusahaan tinggi. Sebagai akibatnya tidak akan mampu bersaing, yang sudah barang tentu menyebabkan kerugian.

 Cara Penentuan Lokasi Pabrik

 Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi.
Contoh :
Sebuah perusahaan makanan ternak di Daerah Istimewa Yogyakarta memilih 5 lokasi sebagai berikut :
1. Kotamadya Yogyakarta
2. Wates
3. Sleman
4. Bantul
5. Wonosari
Faktor-faktor yang dinilai meliputi :
 Bahan baku
 Tenaga kerja
 Fasilitas tenaga listrik
 Transportasi
 Pasar

 Process Layout
Process Layout atau disebut juga fungsional layout merupakan penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) di mana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu. Process layout ini disebut pula sebagai fungsional atau job lot. Karena layout ini dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang melayani pesanan, maka barang yang dihasilkan dapat sangat bervariasi baik dalam bentuk, jumlah, komponen maupun desainnya.
Perusahaan yang menerapkan process layout ini harus mengusahakan agar semua fasilitas yang ada digunakan semaksimal mungkin. Artinya, kapasitas setiap peralatan diusahakan dipakai penuh.

 Product Layout
Product layout merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Product layout ini sering kali disebut juga sebagai layout garis. Layout ini paling banyak dipakai di perusahaan perakitan, misalnya perusahaan mobil dan sepeda motor, TV, radio, dan sebagainya.
Penggunaan (penerapan) product layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
b. Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil.
c. Barang yang dihasilkan terstandardisir.
d. Komponen-komponen (suku cadang) dapat saling ditukarkan.
e. Penyediaan material yang ajeg (tetap).

Sabtu, 13 November 2010

GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN

GAMBARAN UMUM PEMBELANJAAN
 Arti Pembelanjaan dan Fungsi Manajer
Pembelanjaan adalah suatu usaha menyangkut bagaimana perusahaan harus mengorganisir untuk mendapatkan dana, bagaimana mendapatkan dana, bagaimana menggunakan dana, dan bagaimana laba perusahaan akan disistribusikan.

PENGGUNAAN DANA
 Gambaran Umum
Metode untuk penggunaan dana ini dibagi menjadi dua, yaitu penggunaan jangka pendek dan penggunaan jangka panjang. Penggunaan jangka pendek dapat ditunjukkan sebagai aktiva lancar. Aktiva dapat diartikan sebagai elemen kekayaan, dan jangka pendek menunjukkan bahwa elemen-elemen tersebut diharapkan dapat ditukarkan menjadi uang tunai/kas dalam jangka waktu tidak lebih dari waktu satu tahun.
Investasi yang paling besar dalam perusahaan pada umumnya berbentuk aktiva tetap yang merupakan investasi jangka panjang. Ini berarti bahwa penggunaan jangka panjang tersebut meliputi elemen-elemen yang tidak dapat ditukarkan dalam bentuk kas selama periode satu tahun, seperti tanah, pabrik, dan peralatan.

 Penggunaan Dana Jangka Pendek
1. Kas
Sejumlah dana yang ada dalam perusahaaan diwujudkan dalam bentuk kas, terutama untuk membayar gaji dan rekening-rekening lainnya. Dari sejumlah kas yang dipegang oleh manajer, tidak seluruhnya berwujud uang tunai, tetapi berwujud cek yang setiap saat dapat diuangkan di bank.
Dalam pengelolaan kas terdapat suatu prinsip umum yang harus dipegang oleh manajer. Prinsip tersebut adalah meminimumkan jumlah kas yang diperlukan untuk kegiatan perusahaan, dan memaksimumkan jumlah dana untuk investasi yang dapat menghasilkan bunga. Untuk meminimumkan kebutuhan kas perusahaan, dapa pula ditempuh dengan cara membayar rekening selambat mungkin dan mengumpulkan uang seawal mungkin. Jika perusahaan dapat membayar kewajiban setiap saat atau pada saat yang ditentukan, berarti perusahaan dalam keadaan likuid.

• Aliran kas
Pada mulanya kas itu timbul oleh adanya penjualan. Tetapi, meskipun sebagian dari penjualan itu berupa tunai, kebanyakan adalah berupa kredit sehinga menciptakan adanya piutang. Sebagian kecil dari piutang kemungkinan tidak dapat ditagih, maka bagian tersebut dimasukkan ke dalam elemen piutang ragu-ragu. Sedangkan sebagian yang lain akan menjadi kas bilamana telah dilunasi.
Sebagian dari aliran kas keluar terjadi dalam proses produksi dan terdiri atas pembayaran bahan, tenaga kerja, serta biaya tidak langsung. Hasil aktiva dari proses produksi tersebut berupa persediaan barang jadi yang jika dijual akan mengawali aliran kas lagi.
• Anggaran Kas
Tanggung jawab manajer dalam pengelolaan aliran kas perusahaan meliputi:
a) Membuat kepastian bahwa kas sellu tersedia bilamana diperlukan.
b) Memanfaatkan kas untuk memaksimumkan pendapatan bunga.
Untuk menunjang tujuan-tujuan tersebut, perlu dibuat anggaran kas yang memperlihatkan penerimaan dan pengeluarannya.

2. Surat-surat Berharga
Manajer keuangan yang sedang memelihara keseimbangan antara likuiditas dan profitabilitas (kemempuan untuk mendapatkan laba) mempunyai alternative untuk cenderung memegang jumlah kas yang lebih besar, ia dapat menginvestasikan kas tersebut ke dalam surat-surat berharga yang dapat menghasilkan bunga. Salah satu jenis surat berharga yang banyak beredar di Indonesia adalah sertifikat deposito (certificates of deposit).
3. Piutang
Untuk mempertahankan pembeli-pembeli yang ada dan untuk menarik pembeli baru, banyak perusahaan yang memberikan atau mengenakan pembayaran secara kredit kepada mereka. Jadi, bagi perusahaan piutang ini sering terjadi dari adanya penjualan kredit kepada penbeli yang jumlahnya dapat mencapai 20% dari seluruh aktiva.
4. Persediaan
Bagi perusahaan yang memelihara sejumlah persediaan barang untuk memenuhi permintaan pembeli secara cepat, harus mempunyai sejumlah investasi di situ. Sebagai contoh : toko pengecer akan mengadakan persediaan yang banyak menjelang hari raya idhul fitri, dan seelah itu persediaan dikurangi lagi. Demikian pula pada periode-periode berikutnya.
 Penggunaan Dana Jangka Panjang
Untuk perusahaan manufaktur, sebagian besar investasinya padaumumnya diwujudkan dalam bentuk aktiva tetap jangka panjang. Akiva tetap tersebut berupa : tanah, bangunan, dan peralatan.
1) Tanah yang dimiliki oleh perusahaan merupakan aktiva tetap dengan jangka waktu yang tidak terbatas.
2) Bangunan yang dimiliki oleh perusahaan harus ditentukan umurnya. Kemudian perusahaan harus menyisihkan sejumlah dana setiap tahun dari penghasilannya. Pada saat bangunan tersebut habis umurnya, perusahaan dapat membeli bangunan baru yang sama dengan menggunakan dana yang sudah berkumpul sekian tahun. Dana yang disisihkan tersebut dinamakan penyusutan atau depresiasi.
3) Peralatan yang dimiliki oleh perusahaan berupa mesin, alat angkut dalam pabrik, dan peralatan lain yang dipakai dalam produksi. Semua peralatan tersebut juga perlu disusut karena daya gunanya semakin lama semakin berkurang, dan penyusutan ini akan berpengaruh pula pada pembayaran pajak pendapatan.

 Analisis Investasi Aktiva Tetap
Terdapat tiga metode analisis yaitu :
a. Metodenet present value (NPV)
b. Metode internal rate of return (IRR)
c. Metode pay off period (POP)
Metode net present value (NPV) dan internal rate off return (IRR) dalam penerapannya dipakai konsep time value of money. Konsep bunga berbunga dari uang yang ditanamkan merupakan basis dari masalah time value of money ini.
Masalah time value of money dipengaruhi oleh tiga factor. Factor-faktor tersebut adalah :
 Nilai uang pada saat ini (present value)
 Nilai uang yang akan datang
 Tingkat bunga (tingkat rate of return)

SUMBER DANA
 Macam-macam Sumber Dana
Meskipun manajer keuangan dapat menciptakan dana yang cukup melalui penambahan laba, tetapi ia akan dihadapkan pada masalah pemilihan antara dana yang dipinjam (modal asing) dengan dana yang berasal daripemilik perusahaan (modal sendiri).
Sumber dana perusahaan dapat dibagi menjadi 2 golongan besar, yaitu :
 Berasal dari dalam perusahaan. Pembelanjaan dengan sumber dana dari dalam perusahaan ini disebut pembelanjaan intern, yang meliputi :
 Pengunaan laba perusahaan
 Penggunaan cadangan
 Penggunaan laba yang tidak dibagi/ditahan
 Berasal dari luar perusahaan yang meliputi :
 Dana dari pemilik/peserta. Dana ini biasanyadiwujudkan dalam bentuk saham, dan pembelanjaannya disebut pembelanjaan sendiri.
 Dana dari utang/pinjaman yang dapat berupa utang jangka pendek dan utang jangka panjang. Pembelanjaan ini disebut pembelanjaan asing.

 Pemilihan Sumber Dana
Masalah pemilihan sumber dana yang harus diatasi oleh perusahaan adalah mengusahakan keseimbangan agar tujuan perusahaan dapat tercapai. Beberapa alternatif yang dapat dipilih adalah :
1) Menggunakan dana intern saja.
2) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham.
3) Menggunakan dana ekstern dengan mencari pinjaman/kredit (kredit jangka panjang saja, kredit jangka pendek saja, atau kedua-duanya).
4) Menggunakan dana ekstern dengan menjual saham dan mencari pinjaman.
5) Menggunakan dana intern dan ekstern.

 Sumber Dana Intern
Cara yang paling mudah untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan adalah dengan cara mengambil dana yang sudah tersedia di perusahaan. Tetapi dana intern ini biasanya sangat terbatas. Jika digunakan sendiri kurang menguntungkan, dana intern ini dapat diinvestasikan pada sector lain seperti pembelian saham atau obligasi dari perusahaan lain. Apabila perusahaan menghadapi masalah seperti itu, pemecahannya dapat dilakukan dengan menggunakan prinsip opportunity cost, yaitu dengan memberikan beban bunga pada dana milik sendiri yang dipakai sendiri.

■ Sumber Dana Ekstern
Sumber dana ekstern dapat berasal dari modal sendiri dan kredit. Pada umumnya kredit dapat digolongkan menjadi dua kelompok, yaitu : kredit jangka pendek dan kredit jangka panjang.
 Kredit jangka pendek adalah kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Termasuk kredit jangka pendek ini adalah :
 Kredit rekening Koran
 Kredit wesel
 Kredit penjual
 Kredit penmbeli
 Aksep
 Kredit jangka panjang adalah kredit yang jangka waktunya lebih dari satu tahun. Termasuk dalam kredit jangka panjang adalah :
 Hipotik
 Obligasi
 Kredit bank
 Kredit dari negara lain

Jumat, 29 Oktober 2010

PEMASARAN

PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan uasaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Jadi, pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang :
• Penjualan
• Perdagangan
• Distribusi
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusn-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, dan promosinya. Perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen jika mengharapkan usahanya dapat berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan. Jadi, jaminan yang baik atas barang dan jasa dapat dilakukan sesudah penjualan.
 Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :
• Produksi yang membuat barang-barang
• Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni :
 Faedah bentuk (form utility)
 Faedah waktu (time utility)
 Faedah tempat (place utility)
 Faedah milik (ownership utility)
 Faedah informasi (information utility).

1. Faedah Waktu
Faedah waktu dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya. Ini suatu riset pemasaran untuk menentukan jenis produk apakah yang diinginkan oleh konsumen pada suatu saat. Jadi produk yang ditawarkan harus selalu siap pada saat diperlukan oleh konsumen.
2. Faedah Tempat
Faedah tempat merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya. Jadi, penjual berusaha untuk menentukan lokasi persediaan produknya sedekat mungkin dengan konsumen.
3. Faedah Milik
Faedah milik diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. Pada prinsipnya, transaksi jual-beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli sudah dapat menciptakan faedah milik meskipun secara fisik produknya belum berada di tangan pembeli.
4. Faedah Informasi
Faedah informasi diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen. Jadi, konsumen akan lebih memahami tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga lebih mudah dalam mengambil keputusanuntuk membelinya. Dalam kegiatan pemasaran, pemberian informasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan promosi.
 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.
 Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
 Pendekatan serba fungsi (functional approach)
 Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
 Pendekatan serba barang (commodity approach)
 Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
 Pendekatan serba system (total system approach)
Meskipun titik-berat tinjauannya berbeda-beda, tetapi masing-masing pendekatan saling berkaitan satu sama lain. Jadi, tinjauan satu pendekatan akan menyinggung pula tinjauan dari pendekatan lainnya.

 Pendekatan Serba Fungsi
Adapun fungsi pokok pemasaran adalah :
 Penjualan
 Pembelian
 Pengangkutan
 Penyimpanan
 Pembelanjaan
 Penanggungan resiko
 Standardisasi dan Grading
 Pengumpulan informasi pasar
1) Penjualan
Penjualan ini merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Fungsi penjualan juga merupakan sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan bisa mendapakan laba. Oleh karena itu perlu adanya berbagai macam cara untuk memajukan penjualan, seperti periklanan, peragaan, dan sebagainya.
2) Pembelian
Fungsi pembelian bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3) Pengangkutan
Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan. Kemajuan dalam pengangkutan telah meningkatkan macam ragam barang yang tersdia untuk konsumsi, mengurangi biaya distribusi barang, dan mempercepat distribusi barang.
4) Penyimpanan
Penyimpanan merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsikan. Adapun alasan-alasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut adalah :
a) Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumen bersifat terus-menerus, misalnya : buah-buahan, beras, dan sebagainya.
b) Konsumsi bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus sepanjang tahun, misalnya : paying, jas hujan.
c) Spekulasi, yaitu dengan membeli dan menimbun barang-barang untuk dijual pada waktu harga sudah naik.
d) Menyetabilkan harga, yaitu dengan jalan membeli dan menimbun barang-barang pada waktu barang-barang berlimpah-limpah sehingga harganya rendah. Kemudian menjualnya pada waktu terdapat kekurangan barang.
e) Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian dalam jumlah besar memungkinkan untuk memperoleh potongan harga, biaya angkut per unit lebih rendah, mengatasi kemungkinan kelambatan penyerahan barang, dan untuk pengawetan atau pematangan (seperti pisang dan tembakau).

5) Pembelanjaan
Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran. Sumber ekstern itu dapat berupa kredit dagang dari penjual dan pinjaman dari bank yang biasanya berupa pinjaman jangka pendek.
6) Penanggungan Resiko
Penanggungan resiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahaan menghadapi macam-macam resiko, antara lain :
a) Resiko yang ditimbulkan oleh alam, seperti : gempa bumi, angin puyuh, banjir.
b) Resiko yang ditimbulkan oleh manusia, seperti : kebakaran, pencurian, tidak dibayarnya utang oleh pembeli.
c) Resiko yang ditimbulkan oleh pasar, seperti : merosotnya harga penjualan.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi resiko, khususnya resiko kebakaran dan pencurian, ialah :
a) Memperkecil jumlah persediaan barang.
b) Dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat.
c) Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan.

7) Standardisasi dan Grading
Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi. Adapun dasar penentuan standard untuk barang-barang hasil manufaktur adalah :
• Ukuran jumlah (Rim untuk kertas)
• Ukuran kapasitas (1 liter untuk oli)
• Ukuran fisik (4 R untuk ban sepeda motor)
• Ukuran kekuatan (tenaga kuda untuk mesin dan motor).
Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang kedalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Adapun cara penggolongan yang dapat dilakukan adalah :
• Memeriksa dan menyortir dengan panca indera.
• Memeriksa dan menyortir dengan alat.
• Memeriksa dan menyortir melalui contoh barang.

8) Pengumpulan Informasi Pasar
Dalam informasi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya. Disamping itu dikumpulkan pula data tentang jumlah konsumen dan tempat tinggal mereka, daya beli konsumen dan kesukaan mereka. Keterangan-keterangan ini semuanya diperlukan oleh pengusaha untuk menetukan tindakan-tindakan guna mencapai keuntungan maksimal.
Ada tiga macam fungsi yang paling pokok dalam pemasaran, yaitu :
o Fungsi pertukaran, meliputi : pembelian dan penjualan.
o Fungsi penyediaan fisik, meliputi : pengangkutan dan penyimpanan.
o Fungsi penunjang, meliputi: pembelanjaan, penanggungan resiko, standadisasi dan grading, serta pengumpulan informasi pasar.

 Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
• Penyedia bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
• Produsen yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi.
• Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer.
• Perantara agen, seperti : agen penunjang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan) dan agen pelengkap (biro periklanan, lembaga keuangan).
• Perusahaan saingan.
• Pembeli akhir.

 Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industry, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industry.
 Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Di sini, pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel-variabel yang dapat dikontrol seperti : produk perusahaan, saluran distribusi, harga, dan promosi, ditambah dengan variabel-variabel yang tidak dapat dikontrol atau variable lingkungan seperti persaingan, permintaan, dan masyarakat. Jadi, pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang system pemasaran.
 Pendekatan Serba Sistem
Pendekatan serba sistem ini mencakup elemen-elemen yang luas dalam sisitem pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka. Adapun definisi system pemasaran adalah sebagai berikut :
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan factor-faktor lingkungan yangsaling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, system pemasaran terdiri atas dua elemen yang berinteraksi, yaitu organisasi pemasaran dan pasar yang ditujunya.

Jumat, 22 Oktober 2010

Disain dan Perilaku Organisasi

PENGERTIAN ORGANISASI

 Apakah yang Dimaksud dengan Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu
I. Interaksi manusia
II. Kegiatan mengarah pada tujuan
III. Struktur
ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

 Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam menyusun struktur organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggungjawaban, delegasi, dan koordinasi.
 Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban.
Komunikasi terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. System komunikasi ini disebut system tanaman rambat.Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu :
• Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
• Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
• Anggota-anggota kelompok luar (out group)

 Sentralisasi VS Desentralisasi
Organisasi yang Disentralisir
Sebuah perusahaan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian di tangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi, organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah system yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir adalah (1) bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan, (2) cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan (3) memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam. Sedangkan keburukannya antara lain (1) jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak, (2) organisasi yang disentralisir hanya member pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan. Sebenarnya semua keputusan penting diambil oleh manajemen puncak.
Organisasi yang Didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi.

STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA

Meskipun perusahaan kecil mempunyai masalah-masalah organisasional lebih sedikit dibanding perusahaan besar, tetapi keduanya mempunyai struktur formal untuk menjamin agar orang melaksanakan tugas yang mengarah ke pencapaian tujuan perusahaan.
 Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
 Interaksi kemanusiaan
 Kegiatan yang terarah ke tujuan
 Struktur
Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Hirarki tujuan
Hirarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapakan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah ke dalam tujuan-tujuan untk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, dan masing-masing karyawan individual.
Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Di kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalisasi. Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya.
Wewenang dan Tanggung Jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan ini disebut pendelegasian.
Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskannya. Di samping tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakukan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan harus memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya.
Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?
Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer di samping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manajer
4. Efektifitas komunikasi



 Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Bentuk Struktur organisasi ada bermacam-macam, tetapi pada pokoknya ada empat, yaitu :
• Organisasi garis (line organization)
• Organisasi garis dan staf (line and staf organization)
• Organisasi fungsional (functional organization)
• Komite (committee) dan organisasi matrik.

 Organisasi Garis
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi garis dapat diberikan gambaran sebagai berikut. Pada suatu hari Direktur telah memberikan keputusan dan mengatakan pada Kepala Bagian Pemasaran bahwa produk yang ada akan ditambah dengan satu macam produk baru. Kepala Bagian Pemasaran segaera mengadakan penelitian pasar untuk menentukan lokasi konsumen beserta tingkah lakunya, juga mempersiapkan program pengiklanan yang diperlukan. Setelah hasil penelitian pasar selesai, kemudian diberikan kepada biro advertensi untuk dipakai sebagai pedoman dalam pemilihan media, seperti surat kabar, majalah, dan televisi. Bersamaan dengan kegiatan ini, Kepala Bagian Pemasaran dapat mencari dan melatih personalia penjualan, serta menempatkan mereka untuk menjalankan fungsi penjualan. Person-person penjualan ini akan berusaha mencari konsumen sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam penelitian.
 Kebaikan Organisasi Garis
• Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan.
• Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja.
 Keburukan Organisasi Garis
• Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.
• Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
• Kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian.

 Organisasi Garis dan Staf
Organisasi garis dan staf ini merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Tugas Kepala-kepala Bagian yang semakin berat memerlukan bantuan para ahli (spesialis) yang dapat memberikan saran-saran dalam beberapa fungsi. Selain memberikan saran kepada pimpinan ataupun Kepala-kepala Bagian, mereka tidak mkempunyai kekuasaan dalam pemberian perintah. Hubungan antara pimpinan dengan bawahan langsung dinamakan hubungan garis.
Manajer Pengiklanan (advertising Manager) dan Manajer Penelitian Pasar (Manager of Market Research) dapat ikut membantu kegiatan penjualan dengan memberikan berbagai macam saran. Karena hubungan mereka tidak langsung, maka dalam hal ini manajer-manajer tersebut bertindak sebagai staf, dan hubungan yang terjadi adalah hubungan staf.
 Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
• Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusu di luar Bagiannya.
• Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehaingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
• Staf dapat mendidik para petugas
• Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.
 Keburukan Organisasi Garis dan Staf
• Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada Bagian yang bersangkutan.
• Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih pecaya kepada staf daripada atasannya.
• Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.

 Organisasi Fungsional
Dalam Organisasi Fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan.
Frederick W. Taylor dengan scientific management telah mengemukakan suatu ide tentang organisasi fungsional untuk sebuh pabrik. Menurut rencana Taylor kegiatan pabrik dipisahkan dari kegiatan kantor. Fungsi-fungsi perencanaan dan administrasi dipegang oleh Time and Cost Clerk, intucsion Card Clersk, dan Order of Work Clerck. Sedangkan Gang boss, Speed Boss, Repair Boss, dan Inspector mengerjakan kegiatan produksi di pabrik, Diciplinary bertugas memelihara kepatuhan terhadap semua peraturan yang ada bagi para pekerja maupun pimpinan.
 Kebaikan Organisasi Fungsional
• Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya.
• Tugas manajer menjadi lebih ringan dengan adnya pembagian fungsi.
 Keburukan Organisasi Fungsional
• Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
• Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
• Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapt secara cepat diatasi.
• Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer.

 Organisasi Komite
Untuk membentuk komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini :
I. Suasananya santai dan bersifat informal.
II. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya.
III. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
IV. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain.
V. Keputusan diambil secara consensus.
VI. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat.
VII. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.

a) Kebaikan Komite
• Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa angggota.
• Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang baik.
• Menciptakan koordinasi yan lebih baik.
• Meningkatkan pengawasan karena macam-macam Komite tersebut dapat berhungan langsung dengan para pelaksana.
b) Keburukan Komite
• Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya.
• Keharusan untuk berkompromi.
• Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam oranisasi.

 Organisasi Matrik
Organisasi matrik, juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus.
a. Kebaikan Organisasi Matrik
• Luwes.
• Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik.
• Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada.
b. Keburukan Organisasi Matrik
• Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional (satu atasan untuk masing-masing individu).
• Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dair bagian-bagian yang berbeda.
• Konflik dapat muncul antara maajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain.

Minggu, 17 Oktober 2010

MANAJEMEN UMUM

PENGERTIAN MANAJEMEN

 Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda-beda.
Berikut ini definisi tentang manajemen menurut Profesor Oei Liang Lee.
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi sbb :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan

 Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah :
1. Manajemen puncak atau manajemen eksekutif (meliputi dewan direktur, direktur utama, atau chief executive officer).
2. Manajemen madya atau manajemen administrative (meliputi pimpinan pabrik dan atau manager divisi).
3. Manajemen operasional atau manajemen supervisori (tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manager madya). Manajemen operasional sering disebut “supervisor garis pertama”, karena mereka bertanggung jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.

LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN

 Gerakan Manajemen Ilmiah
Perusahaan yang ingin maju selalu berusaha mendapatkan cara-cara yang efisien untuk mengelola produktifitas dan pada saat yang sama menurunkan biaya produksi.
Sejak pemunculan buku yang berjudul “The Principles of Scientific Manajemen” tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Dalam bukunya, Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
 Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisi guna menentukansatu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
 Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
 Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar intensif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil karyanya.
 Menempatkan manager dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.
Taylor juga mempelopori penelitian tentang pengukuran waktu kerja. Menurut dia, pengolahan yang menghemat tenaga kerja atau produksi massa akan kurang berarti jika pengelolanya tidak dapat terus melakukan perbaikan atau penyempurnaan dari segi teknis. Penelitian dan buku dari Taylor tersebut telah membuktikan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun. Ternyata minat masyarakat untuk mempelajari manajemen semakin besar.

SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN

 Sekolah klasik (classical school)
Sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
 Sekolah Perilaku (Behavioral School)
Sekolah perilaku yang juga disebut leadership, human relations, atau behavioral sciences school of manajemen, telah menjadi popular dalam tahun 1950-an.
 Sekolah ilmu Manajemen (Management Science school)
Sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistic. Ilmu manajemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah-masalah binis.
 Analisis Sistem
Analisis system menawarakan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern perusahaan. Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membetuk sebuah organism fungsi.
 Manajemen Hasil
Sejak pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker diawal tahun 1950-an, manajemen hasil atau manajemen berdasarkan sasaran. MBO (management by objectives) adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan. MBO memusatkan perhatian pada hasil, bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan.
Adapun keburukannya dapat disebutkan di sini antara lain :
• Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.
• MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpatisipasi.
• MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.
• Tujuan-tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.


PERENCANAAN

Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan.
 Bentuk-bentuk Perencanaan
Perencanaan ditetapakan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan dating.
a. Tujuan (Objektive)
Tujuan merupakan suatu sasaran di mana kegiatan itu diarahkan, dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b. Kebijakan (Policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
c. Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Oleh karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa factor seperti : ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan sebagainya.
d. Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Jadi prosedur ini lebih menitik-beratkan pada suatu tindakan.
e. Aturan (Rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f. Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget), semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan.


 Kegunaan Perencanaan
a) Mengurangi Ketidakpastian serta Perubahan pada Waktu Mendatang
Waktu yang akan datang bersifat tidak statis, akan tetapi selalu bersifat dinamis dan berubah-ubah, oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan. Dalam hal ini, yang terpenting adalah memilih suatu cara yang dianggap paling tepat untuk mencapai tujuan.
b) Mengarahkan Perhatian pada Tujuan
Perencanaan dibuat untuk digunakan sebagai penentu arah di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c) Memperingan Biaya
Dengan adanya perencanaan memungkinkan diadakan penghematan ongkos-ongkos, sebab semua kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
 Langkah-langkah Penyusnan Perencanaan
i. Menetapkan Tujuan
ii. Menyusun Anggapan-anggapan (Premising)
Anggapan-anggapan yang dicari adalah anggapan yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu rencana, baik anggapan yang berasal dari luar maupun yang berasal dari dalam, semuanya ini dapat diperoleh dengan mengadakan peramalan (Forecasting).
iii. Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
iv. Mengadakan Pernilaian terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
Dalam langkah keempat ini dilakukan usaha-usaha untuk mencari alternative mana yang akan memberikan hasil maksimal dengan pengeluaran tertentu. Jadi, di sini berlaku prinsip ekonomi.
v. Mengambil Keputusan
Setelah diadakan pernilaian dengan mengadakan perbandingan serta pertimbangan-pertimbangan yang masak, barulah diambil keputusan tentang alternative mana yang diharapkan dapat mencapai tujuan.
vi. Menyusun Rencana Pendukung
Setelah langkah kelima selesai, boleh dikatakan langkah penyusunan perencanaan sudah selesai. Namun demikian sering terjadi bahwa dengan dibuatnya suatu perencanaan membutuhkan pula dukungan dari perencanaan yang lain.

Senin, 11 Oktober 2010

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN

• Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua factor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahan, dan masyarakat. Factor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi, politik, social, etika-hukum, ekologi/fisik dan sebagainya.

Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik
Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang ditawarakan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat berpengaruh pada cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan. Masyarakat pluralistic adalah kombinasi dari berbgai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahan.

Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Banyak masalah yang menciptakan kesan negative tentang perusahaan, antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyeludupan barang, penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, keocoran pabrik yang berbahaya, pembayaran-pembayaran yang tidak illegal, dan sebagainya.
Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada pertimbangan ekonomi, moral, etik, dan politik saja, tetapi juga menyangkut lingkungn fisik.

Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif
Usaha untuk memperbaiki adanya kesan-kesan negative dari masyarakat terhadap perusahaan, tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negative serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif.

LINGKUNGAN FISIK, ENERGI DAN KONSERVASI

• Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mepenlajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun, hal ini disebabkan oleh tiga factor :
1. Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk
2. Perkembangan teknologi baru
3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi.

• Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam di mana kita hidup dan bekerja. Air dan udara yang sebelumnya bersih, sekarang telah tercemar.
Pencemaran Udara
Polusi udara menimbulkan dampak negative yang biasanya dikaitkan dngan penyakit jantung dan pernafasan. Kita dapat bayangkan bilamana seseorang di dalam garasi tertutup menghidupkan mesin mobil, maka lama kelamaan orang tersebut akan mengalami sesak nafas dan akan menjadi lemas, atau bahkan meninggal karena terlalu banyak menghirup gas karbon.
Pencemaran Sampah Awet
Sering sampah awet, seperti kaleng bekas, botol, karet dan plastic, sulit mendapatkan pembuangan, ditanampun tidak lekas larut dalam tanah. Jika sampah dibakar, pencemaran udara yang timbul sangat mengganggu lingkungan.
• Energi dan Konservasi
Di Indonesia sumber energy minyak bumi sudah lama digunakan di samping batu bara dan air. Kemudian muncul penggunaan gas alam yang juga dihasilkan di dalam negeri, dan akhir-akhir ini sudah mulai dikembangkan penggunaan sumber energy matahari serta kemungkinan penggunaan tenaga nuklir.

LINGKUNGAN PEREKONOMIAN DAN PERPAJAKAN

• Alasan-alasan bagi Meningkatnya Pengeluaran pemerintah
Alasan-alasan bagi Pemerintah untuk menaikkan pajak adalah untuk membiayai pengeluaran yang semakin meningkat. Meningkatnya pengeluaran Pemerintah ini merupakan suatu tendensi yang mungkin menyebabkan naiknya laju pertumbuhan urbanisasi. Pertambahan penduduk dan permintaan masyarakat, serta pengeluaran biaya untuk pertahanan Negara.

• Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Ada beberapa macam pajak yang dikenakan oleh Pemerintah, antara lain :
a. Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung dapat dikenakan atas barang-barag seperti rokok, tembakau, minuman keras dan sebagainya, yang dibayarkan oleh importer, produsen dan pedagang besar. Pajak tersebut dinamakan pajak penjualan (PPn). Macam pajak lain yang termasuk pajak tidak langsung adalah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor, dan sebagainya.
b. Pajak Langsung
Yang digolongkan sebagai pajak langsung adalah pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs) dan pajak deviden.
Secara keseluruhan penerimaan Pemerintah dapat diperoleh dari :
• Penerimaan dalam negeri, meliputi : pajak langsung, pajak tidak langsung, penerimaan minyak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak meliputi denda-denda, iuran, retribusi, dan sebagainya.
• Penerimaan pembangunan, meliputi : bantuan program dan bantuan proyek.
Sedangkan pengeluaran Pemerintah dapat dikelompokkan ke dalam :
• Pengeluaran rutin
• Pengeluaran pembangunan

LINGKUNGAN HUKUM

Kebiasaan-kebiasaan, tradisi, peraturan-peraturan, konstitusi dan keputusan-keputusan suatu lembaga merupakan sumber dari system hukum yang berlaku.
Hukum yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam :
 Hukum Publik
Hukum public ini mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan umum. Aturan-aturan hukum yang dapat dimasukkan sebagai hukum public ini antara lain : hukum tatanegara, hukum tatausaha dan hukum pidana.
 Hukum Privat
Hukum privat merupakan hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Termasuk kedalam hukum privat adalah hukum perdata dan hukum dagang.
Kedua macam hukum tersebut, hukum public dan hukum privat, tercakupdi dalam suatu kerangka dasar tata hukum Indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar.

Minggu, 26 September 2010

LATAR BELAKANG INDUSTRI dan PERDAGANGAN

LATAR BELAKANG INDUSTRI dan PERDAGANGAN

• KEGIATAN PEREKONOMIAN
Kegiatan perdagangan mulai dilakukan setelah masing-masing keluarga merasa kelebihan barang atau peralatan yang di butuhkan,sehingga dapat ditukarkan dengan barang/jasa lain dari tetangga(barter).Dalam hal ini satu rumah tangga/keluarga membatasi diri terhadap produksi beberapa jenis barang saja.Bentuk pengkhususan semacam ini disebut spesialisasi(penyebaran secara horizontal).
Selain spesialisasi,pertukaran dapat pula ditimbulkan oleh adanya diferensiasi,yaitu dari bahan dasar yang sama terjadi berbagai jenis produk.Tiap produk,sebelum siap untuk di konsumir harus melalui beberapa tingkatan pekerjaan.misalnya,petani menyerahkan padinya kepada pengusaha angkutan untuk digilingkan pada pengusaha huller.Setelah jadi beras,diangkut lagi ke pedagang beras,baru kemudian dijual ke konsumen.
Disamping proses penyebaran(dispersi),terdapat pula proses penyatuan(kosentrasi)dimana masing-masing kegiatan secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan merupakan satu kesatuan.Apabila konsentrasi itu dilakukan secara horizontal,disebut paralisasi.Perusahaan tidak hanya membuat satu macam produk saja,tetapi sudah menghasilkan bebepara macam produk.Misalnya perusahaan roti yang juga membuat kembang gula,dll.Apabila beberapa tingkat rangkaian pengerjaan suatu barang yang sebelumnya dikerjakan oleh beberapa perusahaan disebut integrasi(penyatuan secara vertical).
• SISTEM PEREKONOMIAN

Ada empat bentuk system perekonomian didunia,yaitu kapitalisme,sosialisme,fasisme dan komunisme.
a.Kapitalisme
Dalam system kapitalisme,seseorang bebas untuk memiliki kekayaan,perusahaan,bersaing secara bebas dalam pasar,dan menentukan miliknya kemudian.Dalam hubungannya dengan pasar,seseorang bebas memilih dan membuat barang dan jasa yang diinginkan.Keebebasan semacam ini disebut laissez faire.
b. Sosialisme
Sosialisme dapat dikatakan sebagai suatu system perekonomian dan juga merupakan bentuk pemerintahan.Seseorang secara relative bebas untuk memilih tempat yang diinginkan,tetapi pemerintah ikut campur tangan dengan berusaha menyesuaikan kebutuhan individu-individu kepada kebutuhan masyarakat.
c. Fasisme
Fasisme juga merupakan suatu system perekonomian dan bentuk pemerintah(dictator).Dalam hal ini orang bebas memilih tempat yang diinginkan atas persetujuan pemerintah.
d. Komunisme
Dalam komunisme tidak terdapat kekayaan pribadi atau mungkin hanya sedikit dan tidak terdapat motif kuangan.Pekerjaan yang ditentukan oleh Negara,pemerintah menentukan siapa yang boleh memproduksi barang atau jasa,barang atau jasa apa saja yang harus dibuat,juga banyaknya,untuk siapa dan menggunakan alat apa.

• SISTEM PEREKONOMIAN PANCASILA

Gambaran umum tentang karakteristik system perekonomian pancasila menurut ilmuwan dari fakultas ekonomian Universitas Gajah Mada,sebagai berikut:
1. Pada Perekonomian digerakan dengan rangsangan dengan rangsangan ekonomia,social dan moral.
2. Adanya keinginan kuat dari seluruh masyakat untuk memperoleh kemerataan social(egalitarian)yang sesuai dengan azas-azas kemanusiaan.
3. Kebijakan ekonomi diperioritaskan untuk menciptakan perekonomian nasional yang tangguh.
4. Unit usaha berbentuk koperasi di pandang sebagai soko guru perekonomian dan merupakan bentuk paling konkrit dari suatu usaha bersama.
5. Adanya keselarasan serta perimbangan yang jelas dan tugas antara perencanaan di tingkat nasional dengan disentralisasi dalam pelaksanaan kegiatan ekonomi.
• PENGERTIAN INDUSTRI dan BISNIS

Perusahaan dapat bertindak sebagai perantara antara sumber factor produksi dan konsumen.Dalam arti luas,dunia usaha ini terdiri atas tiga bagian :
 Tempat kerja untuk menjalankan kegiatan yang produktif seperti pabrik,pertambangan,hotel,toko atau ladang.
 Perusahaan,yang memiliki satu tempat kerja atau lebih.
 Industry
Pengertian industry sering dihubungkan dengan adanya mekanisasi,teknologi dan hal-hal lain yang datang yang datang dari Negara yang sudah maju.Jadi dapat diartikan bahwa sebuah industry merupakan suatu kelompok perusahaan yang memproduksi barang yang sama,untuk pasar yang sama pula.
Semua itu dapat di capai berkat adanya usaha-usaha yang menekankanpada prinsip-prinsip dasar seperti:
1. Efisiensi
2. Prestasi
3. Pendekatan yang rasional
4. Manajemen
5. Hubungan-hubungan yang formal,dsb
Pada pokoknya,kegiatan bisnis ini meliputi:
 Perdagangan(melalui pedagang)
 Pengangkutan(dengan alat-alat transport)
 Penyimpangan(sampai barang terjual)
 Pembelanjaan(melalui bank atau kreditur)
 Pemberian informasi(dengan promosi)

PENGERTIAN PERUSAHAAN

Perusahaan dapat didefinisikan sebagai suatu organisasi produksi yang menggunakan dan mengkoordinir sumber-sumber ekonomi untuk memuaskan kebutuhan dengan cara yang menguntungkan.
• Organisasi
Organisasi berasal dari kata organ(bahasa Yunani) yang berarti alat.Salah satu kesulitan untuk memberikan definisi terhadap organisasi disebabkan karena organisasi itu mempunyai sifat yang tidak dapat dilihat(abstrak)

• Produksi
a. Produksi langsung
produksi merupakan usah-usaha untuk menghasilkan atau mendapatkan berang secara langsung, meliputi:
1. Produksi primer (ekstraktif)
Produksi primer yaitu usaha-usaha untuk mendapatkan bahan-bahan atau material langsung dari alam, seperti: pertanian perikanan, kehutanan dan pertanmbangan
2. Produksi sekunder
Produksi sekunder yaitu usaha-usaha menggunakan baha-bahan atau material untuk meningkatkan faedah atau mengolahnya jadi barang lain, misalnya pembuatan kapal, gedung, dan sebagainya.
b. Kegiatan yang membantu produksi langsung
Meliputi perdagangan, distribusi, perbankan, perasuransian, penelitiaan pasar dan periklanan
c. Produksi tidak langsung
Sebagai contoh adalah kegiatan yang dilakukan oleh para akuntan, ilmiawan, polisi dan sebagainya.

Lihat lah bagan di bawah ini:


























• MENGGUNAKAAN DAN MENGKOORDINIR SUMBER-SUMBER EKONOMI/ FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI
Pada pokoknya sumber-sumber ekonomi yang digunakan oleh perusahaan dapat dikelompokan kedalam:
a. Manusia
b. Uang
c. Material
d. Metode

• KEBUTUHAN
• CARA YANG MENGUNTUNGKAN
a. Bidang operasi
Dalam hal ini ada perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan ( manufaktur), perakitan ( assembling), perdagaan atupun di bidang jasa.
b. Alat produksi
c. Tujuaan perusahaan










FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN IKLIM BISNIS

• Investasi
Investasi adalah penggunaan sumber-sumber untuk menciptakan modal baru.
• Tabungan
• Pemerintah
Pemerintah, melalui baik kebijaksanaan”fiscal” atau “moneter”, dapat mempengaruhi kegiatan bisnis.
1. Kebijakan fiscal digunakan untuk mempengaruhi permintaan dengan meningkatkan pajak atau meningkatkan poengeluaran pemerintah.
2. Kebijakan moneter berkaitan dengan pengelolaan supply uang untuk meningkatkan atau menurunkan permintaan.









PROBLEMA BISNIS YANG DIHADAPI SAAT INI
1. INFLASI
Inflasi adalah suatu kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam perekonomian.
2. PRODUKTIFITAS
Produktifitas adalah keluaran barang dan jasa perunit tenaga kerja.
3. PENGANGURAN

Link: www.gunadarma.ac.id