Jumat, 29 Oktober 2010

PEMASARAN

PENGERTIAN DAN KONSEP PEMASARAN

 Pengertian Pemasaran
Pemasaran adalah system keseluruhan dari kegiatan uasaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli yang potensial. Jadi, pemasaran merupakan keseluruhan dari pengertian tentang :
• Penjualan
• Perdagangan
• Distribusi
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa sebenarnya proses pemasaran itu terjadi atau dimulai jauh sejak sebelum barang-barang diproduksi. Keputusn-keputusan dalam pemasaran harus dibuat untuk menentukan produk dan pasarnya, harganya, dan promosinya. Perusahaan harus dapat memberikan kepuasan kepada konsumen jika mengharapkan usahanya dapat berjalan terus, atau konsumen mempunyai pandangan yang baik terhadap perusahaan. Jadi, jaminan yang baik atas barang dan jasa dapat dilakukan sesudah penjualan.
 Penciptaan Faedah Bagi Konsumen
Selain pemasaran, kegiatan lain yang dapat menciptakan nilai ekonomi adalah :
• Produksi yang membuat barang-barang
• Konsumsi yang menggunakan barang-barang tersebut.
Faedah (utility) adalah kekuatan dari suatu produk atau jasa untuk memuaskan kebutuhan. Perusahaan dapat menciptakan lima macam faedah, yakni :
 Faedah bentuk (form utility)
 Faedah waktu (time utility)
 Faedah tempat (place utility)
 Faedah milik (ownership utility)
 Faedah informasi (information utility).

1. Faedah Waktu
Faedah waktu dapat diciptakan dengan menyediakan produk pada saat konsumen membutuhkan untuk membelinya. Ini suatu riset pemasaran untuk menentukan jenis produk apakah yang diinginkan oleh konsumen pada suatu saat. Jadi produk yang ditawarkan harus selalu siap pada saat diperlukan oleh konsumen.
2. Faedah Tempat
Faedah tempat merupakan faedah yang diciptakan dengan menyediakan produk pada tempat yang strategis apabila konsumen ingin membelinya. Jadi, penjual berusaha untuk menentukan lokasi persediaan produknya sedekat mungkin dengan konsumen.
3. Faedah Milik
Faedah milik diciptakan dengan mempersiapkan pemindahan hak milik dari penjual kepada pembeli. Pada prinsipnya, transaksi jual-beli yang dilakukan oleh penjual dan pembeli sudah dapat menciptakan faedah milik meskipun secara fisik produknya belum berada di tangan pembeli.
4. Faedah Informasi
Faedah informasi diciptakan dengan memberikan informasi tentang penawaran suatu produk kepada konsumen. Jadi, konsumen akan lebih memahami tentang produk yang ditawarkan oleh perusahaan sehingga lebih mudah dalam mengambil keputusanuntuk membelinya. Dalam kegiatan pemasaran, pemberian informasi tersebut dapat dilakukan dengan mengadakan promosi.
 Konsep Pemasaran
Konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.
 Pendekatan Studi Pemasaran
Pemasaran dapat dipelajari dengan mengadakan berbagai macam pendekatan, yaitu :
 Pendekatan serba fungsi (functional approach)
 Pendekatan serba lembaga (institutional approach)
 Pendekatan serba barang (commodity approach)
 Pendekatan serba manajemen (managerial approach)
 Pendekatan serba system (total system approach)
Meskipun titik-berat tinjauannya berbeda-beda, tetapi masing-masing pendekatan saling berkaitan satu sama lain. Jadi, tinjauan satu pendekatan akan menyinggung pula tinjauan dari pendekatan lainnya.

 Pendekatan Serba Fungsi
Adapun fungsi pokok pemasaran adalah :
 Penjualan
 Pembelian
 Pengangkutan
 Penyimpanan
 Pembelanjaan
 Penanggungan resiko
 Standardisasi dan Grading
 Pengumpulan informasi pasar
1) Penjualan
Penjualan ini merupakan fungsi yang paling penting dalam pemasaran karena menjadi tulang punggung kegiatan untuk mencapai pasar yang dituju. Fungsi penjualan juga merupakan sumber pendapatan yang diperlukan untuk menutup ongkos-ongkos dengan harapan bisa mendapakan laba. Oleh karena itu perlu adanya berbagai macam cara untuk memajukan penjualan, seperti periklanan, peragaan, dan sebagainya.
2) Pembelian
Fungsi pembelian bertujuan memilih barang-barang yang dibeli untuk dijual atau untuk digunakan dalam perusahaan dengan harga, pelayanan dari penjual dan kualitas produk tertentu.
3) Pengangkutan
Pengangkutan merupakan fungsi pemindahan barang dari tempat barang dihasilkan ke tempat barang dikonsumsikan. Kemajuan dalam pengangkutan telah meningkatkan macam ragam barang yang tersdia untuk konsumsi, mengurangi biaya distribusi barang, dan mempercepat distribusi barang.
4) Penyimpanan
Penyimpanan merupakan fungsi menyimpan barang-barang pada saat barang selesai diproduksi sampai pada saat barang dikonsumsikan. Adapun alasan-alasan untuk mengadakan penyimpanan tersebut adalah :
a) Produksi bersifat musiman, sedangkan konsumen bersifat terus-menerus, misalnya : buah-buahan, beras, dan sebagainya.
b) Konsumsi bersifat musiman, sedangkan produksi terus-menerus sepanjang tahun, misalnya : paying, jas hujan.
c) Spekulasi, yaitu dengan membeli dan menimbun barang-barang untuk dijual pada waktu harga sudah naik.
d) Menyetabilkan harga, yaitu dengan jalan membeli dan menimbun barang-barang pada waktu barang-barang berlimpah-limpah sehingga harganya rendah. Kemudian menjualnya pada waktu terdapat kekurangan barang.
e) Penyimpanan memungkinkan pembelian dalam jumlah besar, dan pembelian dalam jumlah besar memungkinkan untuk memperoleh potongan harga, biaya angkut per unit lebih rendah, mengatasi kemungkinan kelambatan penyerahan barang, dan untuk pengawetan atau pematangan (seperti pisang dan tembakau).

5) Pembelanjaan
Pembelanjaan adalah fungsi mendapatkan modal dari sumber ekstern guna menyelenggarakan kegiatan pemasaran. Sumber ekstern itu dapat berupa kredit dagang dari penjual dan pinjaman dari bank yang biasanya berupa pinjaman jangka pendek.
6) Penanggungan Resiko
Penanggungan resiko adalah fungsi menghindari dan mengurangi resiko yang berkaitan dengan pemasaran barang. Tiap-tiap perusahaan menghadapi macam-macam resiko, antara lain :
a) Resiko yang ditimbulkan oleh alam, seperti : gempa bumi, angin puyuh, banjir.
b) Resiko yang ditimbulkan oleh manusia, seperti : kebakaran, pencurian, tidak dibayarnya utang oleh pembeli.
c) Resiko yang ditimbulkan oleh pasar, seperti : merosotnya harga penjualan.
Adapun cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengurangi resiko, khususnya resiko kebakaran dan pencurian, ialah :
a) Memperkecil jumlah persediaan barang.
b) Dengan mengusahakan fasilitas penyimpanan yang baik dan kuat.
c) Dengan mengasuransikan barang-barang yang disimpan.

7) Standardisasi dan Grading
Standardisasi adalah penentuan batas-batas dasar dalam bentuk spesifikasi barang-barang hasil manufaktur, kadang-kadang juga disebut normalisasi. Adapun dasar penentuan standard untuk barang-barang hasil manufaktur adalah :
• Ukuran jumlah (Rim untuk kertas)
• Ukuran kapasitas (1 liter untuk oli)
• Ukuran fisik (4 R untuk ban sepeda motor)
• Ukuran kekuatan (tenaga kuda untuk mesin dan motor).
Grading adalah usaha menggolong-golongkan barang kedalam golongan standard kualitas yang telah mendapat pengakuan dunia perdagangan. Adapun cara penggolongan yang dapat dilakukan adalah :
• Memeriksa dan menyortir dengan panca indera.
• Memeriksa dan menyortir dengan alat.
• Memeriksa dan menyortir melalui contoh barang.

8) Pengumpulan Informasi Pasar
Dalam informasi ini termasuk pula pengumpulan dan penafsiran keterangan-keterangan tentang macam barang yang beredar di pasar, jumlahnya, macam barang yang dibutuhkan konsumen, harganya dan sebagainya. Disamping itu dikumpulkan pula data tentang jumlah konsumen dan tempat tinggal mereka, daya beli konsumen dan kesukaan mereka. Keterangan-keterangan ini semuanya diperlukan oleh pengusaha untuk menetukan tindakan-tindakan guna mencapai keuntungan maksimal.
Ada tiga macam fungsi yang paling pokok dalam pemasaran, yaitu :
o Fungsi pertukaran, meliputi : pembelian dan penjualan.
o Fungsi penyediaan fisik, meliputi : pengangkutan dan penyimpanan.
o Fungsi penunjang, meliputi: pembelanjaan, penanggungan resiko, standadisasi dan grading, serta pengumpulan informasi pasar.

 Pendekatan Serba Lembaga
Pendekatan serba lembaga ini mempelajari pemasaran dari segi organisasi/lembaga-lembaga yang terlibat dalam kegiatan pemasaran. Lembaga tersebut adalah :
• Penyedia bahan/supplier yang menyediakan bahan kepada produsen.
• Produsen yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi.
• Perantara pedagang, seperti : pedagang besar dan pengecer.
• Perantara agen, seperti : agen penunjang (perusahaan angkutan, perusahaan penyimpanan) dan agen pelengkap (biro periklanan, lembaga keuangan).
• Perusahaan saingan.
• Pembeli akhir.

 Pendekatan Serba Barang
Pendekatan serba barang atau disebut juga pendekatan organisasi industry, merupakan suatu pendekatan pada pemasaran yang melibatkan studi tentang bagaimana barang-barang tertentu berpindah dari titik produksi ke konsumen akhir atau konsumen industry.
 Pendekatan Serba Manajemen
Pendekatan serba manajemen mempelajari pemasaran dengan menitik-beratkan pada pendapat manajer serta keputusan yang mereka ambil. Di sini, pemasaran ditinjau sebagai suatu kerangka yang terdiri atas variabel-variabel yang dapat dikontrol seperti : produk perusahaan, saluran distribusi, harga, dan promosi, ditambah dengan variabel-variabel yang tidak dapat dikontrol atau variable lingkungan seperti persaingan, permintaan, dan masyarakat. Jadi, pendekatan ini mempelajari dan menekankan masalah-masalah pemasaran yang dihadapi oleh produsen sebagai kekurangan dari aspek lain tentang system pemasaran.
 Pendekatan Serba Sistem
Pendekatan serba sistem ini mencakup elemen-elemen yang luas dalam sisitem pemasaran, termasuk keempat pendekatan di muka. Adapun definisi system pemasaran adalah sebagai berikut :
Sumber pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang, dan factor-faktor lingkungan yangsaling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya.
Dalam bentuk yang paling sederhana, system pemasaran terdiri atas dua elemen yang berinteraksi, yaitu organisasi pemasaran dan pasar yang ditujunya.

Jumat, 22 Oktober 2010

Disain dan Perilaku Organisasi

PENGERTIAN ORGANISASI

 Apakah yang Dimaksud dengan Organisasi
Menurut Boone dan Kurtz, organisasi adalah suatu proses tersusun yang orang-orangnya berinteraksi untuk mencapai tujuan. Definisi organisasi itu mencakup tiga elemen pokok, yaitu
I. Interaksi manusia
II. Kegiatan mengarah pada tujuan
III. Struktur
ORGANISASI FORMAL DAN INFORMAL

 Organisasi Formal
Organisasi formal merupakan system tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab, dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan. Beberapa factor yang harus diperhatikan dalam menyusun struktur organisasi formal adalah wewenang, tanggung jawab, pertanggungjawaban, delegasi, dan koordinasi.
 Organisasi Informal
Organisasi informal adalah suatu jaringan hubungan pribadi dan social yang mungkin tidak dilakukan atas dasar hubungan wewenang formal. Organisasi informal terjadi dalam semua perusahaan karena adanya interaksi manusia, dan orang akan selalu berinteraksi serta membentuk keakraban.
Komunikasi terjadi dalam organisasi informal berjalan dengan cepat dari mulut ke mulut. System komunikasi ini disebut system tanaman rambat.Dalam kelompok kerja terdapat tiga kategori karyawan, yaitu :
• Anggota-anggota kelompok dalam (inner group)
• Anggota-anggota kelompok pinggir (fringe group)
• Anggota-anggota kelompok luar (out group)

 Sentralisasi VS Desentralisasi
Organisasi yang Disentralisir
Sebuah perusahaan yang mengambil kebijakan menempatkan wewenang pengambilan keputusan utama dan pengendalian di tangan beberapa eksekutif puncak disebut organisasi manajemen yang disentralisir. Jadi, organisasi manajemen yang disentralisir merupakan sebuah system yang wewenang serta pengendaliannya dipegang di suatu pusat, biasanya eksekutif puncak. Beberapa kebaikan organisasi yang disentralisir adalah (1) bahwa pengendalian yang lebih efektif dapat dilakukan, (2) cenderung memperpendek jangka pengambilan keputusan, dan (3) memungkinkan bagi seluruh unit untuk mengikuti suatu rencana tindakan yang seragam. Sedangkan keburukannya antara lain (1) jika perusahaan berkembang dengan pesat, maka beban kerja pada eksekutif puncak menjadi terlalu banyak, (2) organisasi yang disentralisir hanya member pengalaman sedikit kepada para manajer muda dalam pengambilan keputusan. Sebenarnya semua keputusan penting diambil oleh manajemen puncak.
Organisasi yang Didesentralisir
Manajemen yang didesentralisir merupakan suatu usaha sistematis untuk mendelegasikan kepada jenjang bawah semua wewenang kecuali yang harus dilaksanakan pada jenjang tertinggi.

STRUKTUR ORGANISASI DAN PENYUSUNANNYA

Meskipun perusahaan kecil mempunyai masalah-masalah organisasional lebih sedikit dibanding perusahaan besar, tetapi keduanya mempunyai struktur formal untuk menjamin agar orang melaksanakan tugas yang mengarah ke pencapaian tujuan perusahaan.
 Pembentukan Struktur Organisasi
Struktur organisasi formal didasarkan pada analisa dari tiga elemen kunci setiap organisasi, yaitu :
 Interaksi kemanusiaan
 Kegiatan yang terarah ke tujuan
 Struktur
Manajemen harus mengkoordinir kegiatan-kegiatan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi.
Hirarki tujuan
Hirarki tujuan organisasi berlingkup dari tujuan perusahaan keseluruhan sampai tujuan-tujuan khusus yang ditetapakan untuk masing-masing karyawan. Tujuan-tujuan yang lebih luas menyangkut kemampulabaan, penjualan, pangsa pasar, dan jasa dipecah ke dalam tujuan-tujuan untk masing-masing divisi, masing-masing pabrik, masing-masing departemen, masing-masing kelompok kerja, dan masing-masing karyawan individual.
Departementalisasi
Pembentukan struktur organisasi dimulai dengan penganalisisan kegiatan-kegiatan utama organisasi. Di kebanyakan perusahaan kegiatan ini berupa produksi, pemasaran, pembelanjaan, dan personalisasi. Masing-masing kegiatan ditugaskan ke departemen atau bagian yang berbeda dalam perusahaan termasuk manajer dan karyawannya.
Wewenang dan Tanggung Jawab
Dengan tumbuhnya organisasi, manajer harus menugaskan sebagian kegiatannya kepada bawahan agar dapat mencurahkan waktunya pada fungsi-fungsi manajerial. Tindakan ini disebut pendelegasian.
Dalam pendelegasian kegiatan, manajer memberikan tanggung jawab kepada bawahan untuk melaksanakan tugas-tugas yang ditugaskannya. Di samping tanggung jawab, bawahan juga diberi wewenang yang sepadan dengan tanggung jawab tersebut. Setelah melakukan tugas sesuai dengan wewenang dan tanggung jawabnya, bawahan harus memberikan pertanggungjawaban kepada atasannya.
Berapa Banyak Bawahan yang Harus Ada di Bawah Seorang Manajer ?
Salah satu alasan untuk departementalisasi adalah terbatasnya jumlah kegiatan yang dapat dilakukan oleh manajer di samping juga jumlah bawahan yang dapat disupervisi secara efektif. Rentangan pengendalian (span of control) merupakan jumlah optimal bawahan yang dapat dikelola oleh seorang manajer.
Faktor-faktor kritis dalam menentukan rentangan pengendalian yang optimal adalah :
1. Jenis pekerjaan
2. Pelatihan karyawan
3. Kemampuan manajer
4. Efektifitas komunikasi



 Bentuk-bentuk Struktur Organisasi
Bentuk Struktur organisasi ada bermacam-macam, tetapi pada pokoknya ada empat, yaitu :
• Organisasi garis (line organization)
• Organisasi garis dan staf (line and staf organization)
• Organisasi fungsional (functional organization)
• Komite (committee) dan organisasi matrik.

 Organisasi Garis
Kegiatan-kegiatan dalam organisasi garis dapat diberikan gambaran sebagai berikut. Pada suatu hari Direktur telah memberikan keputusan dan mengatakan pada Kepala Bagian Pemasaran bahwa produk yang ada akan ditambah dengan satu macam produk baru. Kepala Bagian Pemasaran segaera mengadakan penelitian pasar untuk menentukan lokasi konsumen beserta tingkah lakunya, juga mempersiapkan program pengiklanan yang diperlukan. Setelah hasil penelitian pasar selesai, kemudian diberikan kepada biro advertensi untuk dipakai sebagai pedoman dalam pemilihan media, seperti surat kabar, majalah, dan televisi. Bersamaan dengan kegiatan ini, Kepala Bagian Pemasaran dapat mencari dan melatih personalia penjualan, serta menempatkan mereka untuk menjalankan fungsi penjualan. Person-person penjualan ini akan berusaha mencari konsumen sesuai dengan apa yang telah ditentukan dalam penelitian.
 Kebaikan Organisasi Garis
• Adanya kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam mengambil keputusan, sebab tidak perlu membicarakannya dengan orang lain.
• Pimpinan dapat lebih cepat dalam memberikan perintah, sebab perintah tersebut dapat diberikan langsung pada bawahan.
• Menghemat biaya, sebab pengawasan dari berbagai kegiatan hanya dilakukan oleh seorang saja.
 Keburukan Organisasi Garis
• Sering terdapat birokrasi yang menghambat jalannya perusahaan.
• Tidak adanya spesialisasi menyebabkan tugas yang berat bagi para petugas sehingga kurang efisien.
• Kurangnya kerjasama di antara masing-masing bagian.

 Organisasi Garis dan Staf
Organisasi garis dan staf ini merupakan kombinasi yang diambilkan dari keuntungan-keuntungan adanya pengawasan secara langsung dan spesialisasi dalam perusahaan. Tugas Kepala-kepala Bagian yang semakin berat memerlukan bantuan para ahli (spesialis) yang dapat memberikan saran-saran dalam beberapa fungsi. Selain memberikan saran kepada pimpinan ataupun Kepala-kepala Bagian, mereka tidak mkempunyai kekuasaan dalam pemberian perintah. Hubungan antara pimpinan dengan bawahan langsung dinamakan hubungan garis.
Manajer Pengiklanan (advertising Manager) dan Manajer Penelitian Pasar (Manager of Market Research) dapat ikut membantu kegiatan penjualan dengan memberikan berbagai macam saran. Karena hubungan mereka tidak langsung, maka dalam hal ini manajer-manajer tersebut bertindak sebagai staf, dan hubungan yang terjadi adalah hubungan staf.
 Kebaikan Organisasi Garis dan Staf
• Pimpinan lebih leluasa dalam memberikan saran terhadap tugas khusu di luar Bagiannya.
• Staf dapat membantu untuk mengatasi berbagai persoalan sehaingga akan memperingan pekerjaan dan meningkatkan efisiensi kerja.
• Staf dapat mendidik para petugas
• Adanya kesatuan dalam pimpinan sehingga menciptakan aliran kekuasaan dengan jelas.
 Keburukan Organisasi Garis dan Staf
• Kadang-kadang staf tidak lagi memberi saran tetapi perintah, sehingga dapat menimbulkan pertentangan dengan manajer pada Bagian yang bersangkutan.
• Dapat menimbulkan anggapan pada petugas untuk lebih pecaya kepada staf daripada atasannya.
• Staf dapat ikut disalahkan apabila saran yang diberikan tidak memperoleh hasil.

 Organisasi Fungsional
Dalam Organisasi Fungsional, masing-masing manajer adalah seorang spesialis atau ahli dan masing-masing bawahan/pekerja mempunyai beberapa pimpinan.
Frederick W. Taylor dengan scientific management telah mengemukakan suatu ide tentang organisasi fungsional untuk sebuh pabrik. Menurut rencana Taylor kegiatan pabrik dipisahkan dari kegiatan kantor. Fungsi-fungsi perencanaan dan administrasi dipegang oleh Time and Cost Clerk, intucsion Card Clersk, dan Order of Work Clerck. Sedangkan Gang boss, Speed Boss, Repair Boss, dan Inspector mengerjakan kegiatan produksi di pabrik, Diciplinary bertugas memelihara kepatuhan terhadap semua peraturan yang ada bagi para pekerja maupun pimpinan.
 Kebaikan Organisasi Fungsional
• Masing-masing fungsi dipegang oleh orang yang ahli dalam bidangnya, sehingga terdapat keserasian antara tugas dan keahliannya.
• Tugas manajer menjadi lebih ringan dengan adnya pembagian fungsi.
 Keburukan Organisasi Fungsional
• Membingungkan para pekerja karena tidak ada kesatuan dalam pimpinan dan perintah.
• Tidak ada hubungan garis secara langsung dengan atasan.
• Kesulitan-kesulitan yang timbul tidak dapt secara cepat diatasi.
• Kurangnya koordinasi sering menimbulkan perselisihan diantara para manajer.

 Organisasi Komite
Untuk membentuk komite haruslah memperhatikan syarat-syarat berikut ini :
I. Suasananya santai dan bersifat informal.
II. Semua anggota komite ikut ambil bagian dalam membicarakan tugas-tugasnya.
III. Komite mengetahui tentang tugas-tugas yang dibebankan kepadanya.
IV. Masing-masing anggota komite bersedia mendengarkan pendapat anggota yang lain.
V. Keputusan diambil secara consensus.
VI. Masing-masing anggota bebas mengemukakan pendapat.
VII. Ketua komite tidak mempunyai kekuasaan atas yang lain.

a) Kebaikan Komite
• Merupakan sebuah forum untuk saling bertukar pendapat di antara beberapa angggota.
• Keputusan ditentukan bersama-sama sehingga dapat memberikan hasil yang baik.
• Menciptakan koordinasi yan lebih baik.
• Meningkatkan pengawasan karena macam-macam Komite tersebut dapat berhungan langsung dengan para pelaksana.
b) Keburukan Komite
• Kesulitan dalam mempersiapkan pertemuan karena masing-masing anggota sibuk dengan pekerjaannya.
• Keharusan untuk berkompromi.
• Sering menimbulkan kesimpang-siuran dalam oranisasi.

 Organisasi Matrik
Organisasi matrik, juga disebut organisasi manajemen proyek, dapat didefinisikan sebagai struktur organisasi dimana para spesialis dari bagian-bagian yang berbeda disatukan untuk mengerjakan proyek khusus.
a. Kebaikan Organisasi Matrik
• Luwes.
• Memberikan metode untuk memusatkan perhatian pada masalah-masalah utama yang spesifik atau persoalan-persoalan teknis yang unik.
• Memberikan alat inovasi tanpa mengganggu struktur organisasi yang ada.
b. Keburukan Organisasi Matrik
• Beberapa masalah dapat muncul karena pendekatan ini melanggar prinsip kesatuan perintah yang tradisional (satu atasan untuk masing-masing individu).
• Manajer proyek dapat menjumpai kesulitan dalam mengembangkan tim terpadu dari orang-orang yang berasal dair bagian-bagian yang berbeda.
• Konflik dapat muncul antara maajer proyek dengan manajer-manajer bagian lain.

Minggu, 17 Oktober 2010

MANAJEMEN UMUM

PENGERTIAN MANAJEMEN

 Arti dan Fungsi Manajemen
Definisi tentang manajemen yang dikemukakan oleh para ahli seperti Fayol, Terry, Taylor adalah berbeda-beda.
Berikut ini definisi tentang manajemen menurut Profesor Oei Liang Lee.
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Dari definisi tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa manajemen mempunyai lima fungsi sbb :
1. Perencanaan
2. Pengorganisasian
3. Pengarahan
4. Pengkoordinasian
5. Pengawasan

 Jenjang Manajemen
Perusahaan-perusahaan besar biasanya mempunyai paling sedikit tiga jenjang manajemen. Ketiga jenjang tersebut adalah :
1. Manajemen puncak atau manajemen eksekutif (meliputi dewan direktur, direktur utama, atau chief executive officer).
2. Manajemen madya atau manajemen administrative (meliputi pimpinan pabrik dan atau manager divisi).
3. Manajemen operasional atau manajemen supervisori (tugasnya menyangkut pelaksanaan rencana yang dibuat oleh para manager madya). Manajemen operasional sering disebut “supervisor garis pertama”, karena mereka bertanggung jawab melakukan supervisi kepada para karyawan yang mengerjakan kegiatan harian.

LATAR BELAKANG SEJARAH MANAJEMEN

 Gerakan Manajemen Ilmiah
Perusahaan yang ingin maju selalu berusaha mendapatkan cara-cara yang efisien untuk mengelola produktifitas dan pada saat yang sama menurunkan biaya produksi.
Sejak pemunculan buku yang berjudul “The Principles of Scientific Manajemen” tahun 1911, Taylor dikenal sebagai bapak dari gerakan manajemen ilmiah. Dalam bukunya, Taylor mengemukakan beberapa prinsip manajemen ilmiah untuk melakukan pekerjaan dengan efisien. Prinsip-prinsip tersebut adalah :
 Semua pekerjaan dapat diobservasi dan dianalisi guna menentukansatu cara terbaik untuk menyelesaikannya.
 Orang yang tepat untuk memangku jabatan dapat dipilih dan dilatih secara ilmiah.
 Kita dapat menjamin bahwa cara terbaik tersebut diikuti dengan menggaji pemegang jabatan dengan dasar intensif, yaitu menyamakan gaji dengan hasil karyanya.
 Menempatkan manager dalam perencanaan, persiapan dan pemeriksaan pekerjaan.
Taylor juga mempelopori penelitian tentang pengukuran waktu kerja. Menurut dia, pengolahan yang menghemat tenaga kerja atau produksi massa akan kurang berarti jika pengelolanya tidak dapat terus melakukan perbaikan atau penyempurnaan dari segi teknis. Penelitian dan buku dari Taylor tersebut telah membuktikan bahwa manajemen dapat dipelajari secara ilmiah oleh siapapun. Ternyata minat masyarakat untuk mempelajari manajemen semakin besar.

SEKOLAH-SEKOLAH TENTANG PEMIKIRAN MANAJEMEN

 Sekolah klasik (classical school)
Sekolah klasik telah memberikan saran tentang fungsi-fungsi manajemen primer, perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian.
 Sekolah Perilaku (Behavioral School)
Sekolah perilaku yang juga disebut leadership, human relations, atau behavioral sciences school of manajemen, telah menjadi popular dalam tahun 1950-an.
 Sekolah ilmu Manajemen (Management Science school)
Sekolah ilmu manajemen ini melibatkan matematik dan statistic. Ilmu manajemen merupakan suatu pendekatan kuantitatif yang memberikan alat untuk menyelesaikan masalah-masalah binis.
 Analisis Sistem
Analisis system menawarakan suatu alat untuk melihat kegiatan intern dan ekstern perusahaan. Sistem adalah suatu unit yang dibentuk dari dua atau lebih bagian-bagian independen yang berinteraksi untuk membetuk sebuah organism fungsi.
 Manajemen Hasil
Sejak pertama kali dikemukakan oleh Peter Drucker diawal tahun 1950-an, manajemen hasil atau manajemen berdasarkan sasaran. MBO (management by objectives) adalah suatu program untuk meningkatkan motivasi dan pengendalian karyawan. MBO memusatkan perhatian pada hasil, bukan perilaku yang diperlihatkan oleh karyawan.
Adapun keburukannya dapat disebutkan di sini antara lain :
• Untuk beberapa tugas, MBO sulit menentukan tujuan yang tepat.
• MBO hanya akan sukses jika semua pihak mau berpatisipasi.
• MBO seharusnya tidak dipandang sebagai suatu penyelesaian untuk semua masalah manajemen.
• Tujuan-tujuan itu seharusnya layak dan mudah diukur.


PERENCANAAN

Dalam semua kegiatan yang bersifat manajerial untuk mendukung usaha-usaha pencapaian tujuan, fungsi perencanaan haruslah dilakukan terlebih dahulu daripada fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian dan pengawasan.
 Bentuk-bentuk Perencanaan
Perencanaan ditetapakan sekarang dan dilaksanakan serta digunakan untuk waktu yang akan dating.
a. Tujuan (Objektive)
Tujuan merupakan suatu sasaran di mana kegiatan itu diarahkan, dan diusahakan untuk sedapat mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu.
b. Kebijakan (Policy)
Kebijakan adalah suatu pernyataan atau pengertian untuk menyalurkan pikiran dalam mengambil keputusan terhadap tindakan-tindakan untuk mencapai tujuan.
c. Strategi
Strategi merupakan tindakan penyesuaian dari rencana yang telah dibuat. Oleh karena itu dalam membuat strategi haruslah memperhatikan beberapa factor seperti : ketepatan waktu, ketepatan tindakan yang akan dilakukan dan sebagainya.
d. Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan untuk waktu mendatang. Jadi prosedur ini lebih menitik-beratkan pada suatu tindakan.
e. Aturan (Rule)
Aturan adalah suatu tindakan yang spesifik dan merupakan bagian dari prosedur.
f. Program
Program merupakan campuran antara kebijakan prosedur, aturan dan pemberian tugas yang disertai dengan suatu anggaran (budget), semuanya ini akan menciptakan adanya tindakan.


 Kegunaan Perencanaan
a) Mengurangi Ketidakpastian serta Perubahan pada Waktu Mendatang
Waktu yang akan datang bersifat tidak statis, akan tetapi selalu bersifat dinamis dan berubah-ubah, oleh karena itu diperlukan adanya perencanaan. Dalam hal ini, yang terpenting adalah memilih suatu cara yang dianggap paling tepat untuk mencapai tujuan.
b) Mengarahkan Perhatian pada Tujuan
Perencanaan dibuat untuk digunakan sebagai penentu arah di dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c) Memperingan Biaya
Dengan adanya perencanaan memungkinkan diadakan penghematan ongkos-ongkos, sebab semua kegiatan dapat dilakukan secara efisien dan efektif.
 Langkah-langkah Penyusnan Perencanaan
i. Menetapkan Tujuan
ii. Menyusun Anggapan-anggapan (Premising)
Anggapan-anggapan yang dicari adalah anggapan yang diperkirakan dapat memberikan pengaruh terhadap suatu rencana, baik anggapan yang berasal dari luar maupun yang berasal dari dalam, semuanya ini dapat diperoleh dengan mengadakan peramalan (Forecasting).
iii. Menentukan Berbagai Alternatif Tindakan
iv. Mengadakan Pernilaian terhadap Alternatif-alternatif Tindakan yang Sudah Dipilih
Dalam langkah keempat ini dilakukan usaha-usaha untuk mencari alternative mana yang akan memberikan hasil maksimal dengan pengeluaran tertentu. Jadi, di sini berlaku prinsip ekonomi.
v. Mengambil Keputusan
Setelah diadakan pernilaian dengan mengadakan perbandingan serta pertimbangan-pertimbangan yang masak, barulah diambil keputusan tentang alternative mana yang diharapkan dapat mencapai tujuan.
vi. Menyusun Rencana Pendukung
Setelah langkah kelima selesai, boleh dikatakan langkah penyusunan perencanaan sudah selesai. Namun demikian sering terjadi bahwa dengan dibuatnya suatu perencanaan membutuhkan pula dukungan dari perencanaan yang lain.

Senin, 11 Oktober 2010

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP PERUSAHAAN

• Pengertian Lingkungan Perusahaan
Lingkungan perusahaan dapat diartikan sebagai keseluruhan dari factor-faktor ekstern yang mempengaruhi perusahaan baik organisasi maupun kegiatannya. Sedangkan arti lingkungan secara luas mencakup semua factor ekstern yang mempengaruhi individu, perusahan, dan masyarakat. Factor-faktor yang mempengaruhi perusahaan tersebut adalah luas dan banyak ragamnya, termasuk aspek-aspek ekonomi, politik, social, etika-hukum, ekologi/fisik dan sebagainya.

Perusahaan dalam Masyarakat yang Pluralistik
Perusahaan sangat bergantung pada masyarakat untuk membeli barang dan jasa yang ditawarakan, dan sikap masyarakat terhadap perusahaan sangat berpengaruh pada cara kegiatan serta pelayanan perusahaan tersebut. Oleh karena itu perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan kelompok atau pihak-pihak yang berkepentingan. Masyarakat pluralistic adalah kombinasi dari berbgai kelompok yang mempengaruhi lingkungan perusahan.

Kesan Negatif Tentang Perusahaan
Banyak masalah yang menciptakan kesan negative tentang perusahaan, antara lain menyangkut penyelewengan pajak, penyeludupan barang, penyogokan kepada pejabat pemerintah, periklanan yang menipu, keocoran pabrik yang berbahaya, pembayaran-pembayaran yang tidak illegal, dan sebagainya.
Kritik terhadap perusahaan tidak hanya terbatas pada pertimbangan ekonomi, moral, etik, dan politik saja, tetapi juga menyangkut lingkungn fisik.

Usaha-usaha untuk Memperbaiki Kesan Negatif
Usaha untuk memperbaiki adanya kesan-kesan negative dari masyarakat terhadap perusahaan, tentunya perusahaan harus tidak menciptakan masalah-masalah yang negative serta perlu melaksanakan kegiatan hubungan masyarakat (humas) yang efektif.

LINGKUNGAN FISIK, ENERGI DAN KONSERVASI

• Ekologi
Ekologi adalah suatu ilmu yang mepenlajari hubungan antara manusia dengan lingkungannya. Kualitas lingkungan kita sudah semakin menurun, hal ini disebabkan oleh tiga factor :
1. Semakin meningkatnya konsentrasi penduduk
2. Perkembangan teknologi baru
3. Semakin meningkatnya kemakmuran ekonomi.

• Macam-macam Polusi
Polusi merupakan pengrusakan lingkungan alam di mana kita hidup dan bekerja. Air dan udara yang sebelumnya bersih, sekarang telah tercemar.
Pencemaran Udara
Polusi udara menimbulkan dampak negative yang biasanya dikaitkan dngan penyakit jantung dan pernafasan. Kita dapat bayangkan bilamana seseorang di dalam garasi tertutup menghidupkan mesin mobil, maka lama kelamaan orang tersebut akan mengalami sesak nafas dan akan menjadi lemas, atau bahkan meninggal karena terlalu banyak menghirup gas karbon.
Pencemaran Sampah Awet
Sering sampah awet, seperti kaleng bekas, botol, karet dan plastic, sulit mendapatkan pembuangan, ditanampun tidak lekas larut dalam tanah. Jika sampah dibakar, pencemaran udara yang timbul sangat mengganggu lingkungan.
• Energi dan Konservasi
Di Indonesia sumber energy minyak bumi sudah lama digunakan di samping batu bara dan air. Kemudian muncul penggunaan gas alam yang juga dihasilkan di dalam negeri, dan akhir-akhir ini sudah mulai dikembangkan penggunaan sumber energy matahari serta kemungkinan penggunaan tenaga nuklir.

LINGKUNGAN PEREKONOMIAN DAN PERPAJAKAN

• Alasan-alasan bagi Meningkatnya Pengeluaran pemerintah
Alasan-alasan bagi Pemerintah untuk menaikkan pajak adalah untuk membiayai pengeluaran yang semakin meningkat. Meningkatnya pengeluaran Pemerintah ini merupakan suatu tendensi yang mungkin menyebabkan naiknya laju pertumbuhan urbanisasi. Pertambahan penduduk dan permintaan masyarakat, serta pengeluaran biaya untuk pertahanan Negara.

• Penerimaan dan Pengeluaran Pemerintah
Ada beberapa macam pajak yang dikenakan oleh Pemerintah, antara lain :
a. Pajak Tidak Langsung
Pajak tidak langsung dapat dikenakan atas barang-barag seperti rokok, tembakau, minuman keras dan sebagainya, yang dibayarkan oleh importer, produsen dan pedagang besar. Pajak tersebut dinamakan pajak penjualan (PPn). Macam pajak lain yang termasuk pajak tidak langsung adalah pajak penjualan impor, cukai, bea masuk, pajak ekspor, dan sebagainya.
b. Pajak Langsung
Yang digolongkan sebagai pajak langsung adalah pajak pendapatan (PPd), pajak perseroan (PPs) dan pajak deviden.
Secara keseluruhan penerimaan Pemerintah dapat diperoleh dari :
• Penerimaan dalam negeri, meliputi : pajak langsung, pajak tidak langsung, penerimaan minyak dan penerimaan bukan pajak. Penerimaan bukan pajak meliputi denda-denda, iuran, retribusi, dan sebagainya.
• Penerimaan pembangunan, meliputi : bantuan program dan bantuan proyek.
Sedangkan pengeluaran Pemerintah dapat dikelompokkan ke dalam :
• Pengeluaran rutin
• Pengeluaran pembangunan

LINGKUNGAN HUKUM

Kebiasaan-kebiasaan, tradisi, peraturan-peraturan, konstitusi dan keputusan-keputusan suatu lembaga merupakan sumber dari system hukum yang berlaku.
Hukum yang ada di Indonesia dapat dikelompokkan ke dalam :
 Hukum Publik
Hukum public ini mengatur masalah-masalah yang menyangkut kepentingan dan keamanan umum. Aturan-aturan hukum yang dapat dimasukkan sebagai hukum public ini antara lain : hukum tatanegara, hukum tatausaha dan hukum pidana.
 Hukum Privat
Hukum privat merupakan hukum yang mengatur tentang hal-hal yang berhubungan dengan kepentingan seseorang dan kelompok-kelompok dalam masyarakat. Termasuk kedalam hukum privat adalah hukum perdata dan hukum dagang.
Kedua macam hukum tersebut, hukum public dan hukum privat, tercakupdi dalam suatu kerangka dasar tata hukum Indonesia, yaitu Undang-Undang Dasar.