Minggu, 21 November 2010

PRODUKSI DAN PRODUKTIVITAS

PRODUKSI DAN PODUKTIVITAS

 Pengertian
Produksi adalah pengubahan bahan-bahan dari sumber-sumber menjadi hasil yang diinginkan oleh konsumen berupa barang ataupun jasa.
Istilah “produksi” ini sering dikaitkan dengan istilah “produktivitas.” Meskipun kedua istilah tersebut sangat berkaitan, tetapi akan salah jika menganggap bahwa produktivitas itu merupakan fasilitas produksi yang aktif. Dalam istilah ini, produktivitas merupakan suatu ukuran kasar menyangkut efektivitas penggunaan sumber-sumber produktif yang sangat penting.
Produktivitas adalah sebuah konsep yang menggambarkan hubungan antara hasil (jumlah barang dan jasa yang diproduksi) dengan sumber (jumlah tenaga kerja, modal, tanah, energy, dan sebagainya) yang dipakai untuk menghasilkan hasil tersebut.
 Produksi
Kegiatan produksi akan melibatkan pengubahan dan pengolahan berbagai macam sumber menjadi barang dan jasa untuk dijual. Jadi, tanggungjawab manajer produksi adalah membuat keputusan-keputusan penting untu mengubah sumber menjadi hasil yang dapat dijual. Keputusan tersebut adalah :
• Keputusan yang berhubungan dengan desain dari system produksi manufaktur.
• Keputusan yang berhubungan dengan operasi dan pengendalian system tersebut baik dalam jangka panjang maupun dalam jangka pendek.

 System Produksi Manufaktur
Beberapa keputusan untuk jangka panjang yang menentukan disain system produksi adalah tentang :
 Disain produksi dari barang yang akan diproses.
 Pemilihan/penentuan peralatan dan prosesnya.
 Disain tugas.
 Lokasi dari fasilitas produksi.
 Layout dari fasilitas tersebut.
Keputusan-keputusan yang komplek tersebut sangat berkaitan dengan proses pengolahan yang dapat digolongkan menurut 3 macam cara : (1) sifat dari proses tersebut, (2) jangka waktu produksi, dan (3) sifat produk yang diproses.
 Sifat Proses Produksi
Proses produksi dapat dibedakan menjadi 4 macam yakni :
 Proses ekstraktif
Proses ekstraktif adalah suatu proses produksi yang mengambil bahan-bahan langsung dari alam. Sebagai contoh : proses penambangan batu bara, bijih besi, bijih emas, pengeboran minyak, dan sebagainya.
 Proses analitik
Proses analitik adalah suatu proses pemisahan dari suatu bahan menjadi beberapa macam barang yang hampir menyerupai bentuk/jenis aslinya. Termasuk dalam kategori ini adalah penyulingan minyak.
 Proses fabrikasi
Proses fabrikasi juga disebut proses pengubahan adalah suatu proses yang mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk. Sebagai contoh : proses pembuatan pakaian, sepatu, jenis mebel tertentu, dan sebagainya.
 Proses sintetik
Proses sintetik menunjukkan metode pengkombinasian beberapa bahan ke dalam suatu bentuk produk. Dalam pengolahan baja, gelas/kaca, produk sangat berbeda dengan jenis aslinya karena ada perubahan fisik atau kimia. Dalam industry lain, seperti dalam produksi mobil, alat-alat listrik, atau radio dan televisi dimana bahan-bahannya dirakit tanpa merubah bentuk fisik atau susunan kimiawinya, disebut proses perakitan atau assembling.

 Jangka Waktu Produksi

Dalam hal ini proses produksi digolongkan menjadi 2 macam, yakni :

 Proses terus-menerus (continous process)
Contoh proses terus-menerus anatara lain adalah produksi mobil di mana perubahan model hanya tejadi sekali dalam satu tahun.
 Proses terputus-putus (intermittent process)
Istilah proses terputus-putus ini terdapat dalam keadaan manufaktur di mana mesin-mesin itu beroperasi dengan mengalami beberapa kali berhenti dan dirancang lagi untuk membuat produk lain yang berbeda. Sebagai contoh : alat-alat untuk pengecoran logam.

 Sifat Produk

Dalam hal ini proses produksi dapat dibagi menjadi 2 macam, yaitu :

 Produksi standard
Sebagai contoh produksi standard ini antara lain : produksi televisi, almari es, sikat gigi, dan sebagainya. Penggunaan produksi standard ini memerlukan sejumlah modal yang besar untuk :
• Memelihara sejumlah persediaan
• Meyediakan fasilitas penyimpanan yang memadai
• Menanggung resiko kemungkinan turunnya harga pasar, kebakaran, pencurian, dan sebagainya.
 Produksi pesanan
Sebagai contoh produksi pesanan ini adalah pembuatan pakaian dengan ukuran yang tertentu, mebel untuk keperluan khusus, dan sebagainya.

KEGIATAN PRODUKSI

 Gambaran Sekilas
Dalam hal ini, masalah-masalah yang dihadapi oleh manajer produksi adalah :
a. Perencanaan produksi
b. Organisasi produksi
c. Pengendalian produksi
d. Pemeliharaan peralatan
e. Pengawasan dan pemeriksaan kualitas.

LOKASI DAN LAYOUT PABRIK

 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penentuan Lokasi Pabrik
Ada beberapa factor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan tempat untuk pabrik baru, yaitu :
• Dekat dengan pasar, misalnya pabrik roti basah
• Dekat dengan bahan baku, misalnya pabrik semen
• Ongkos transport, misalnya pabrik mobil
• Penyediaan tenaga kerja, misalnya pabrik rokok
• Penyediaan suber tenaga/energy, misalnya pabrik peleburan aluminium
• Lingkungan sekitar, misalnya peternakan babi
• Iklim, misalnya perkebunan teh.

Lokasi yang paling ideal bagi perusahaan adalah lokasi di mana biaya operasinya paling rendah atau serendah mungkin. Lokasi yang salah akan menyebabkan biaya operasi perusahaan tinggi. Sebagai akibatnya tidak akan mampu bersaing, yang sudah barang tentu menyebabkan kerugian.

 Cara Penentuan Lokasi Pabrik

 Cara Kualitatif
Cara ini merupakan cara yang paling sederhana yaitu cukup mengadakan penilaian kualitatif terhadap factor-faktor yang dianggap memegang peranan pada setiap alternatif lokasi.
Contoh :
Sebuah perusahaan makanan ternak di Daerah Istimewa Yogyakarta memilih 5 lokasi sebagai berikut :
1. Kotamadya Yogyakarta
2. Wates
3. Sleman
4. Bantul
5. Wonosari
Faktor-faktor yang dinilai meliputi :
 Bahan baku
 Tenaga kerja
 Fasilitas tenaga listrik
 Transportasi
 Pasar

 Process Layout
Process Layout atau disebut juga fungsional layout merupakan penyusunan fasilitas produksi (mesin-mesin) di mana mesin-mesin yang mempunyai fungsi sama ditempatkan pada tempat yang tertentu. Process layout ini disebut pula sebagai fungsional atau job lot. Karena layout ini dipakai oleh perusahaan-perusahaan yang melayani pesanan, maka barang yang dihasilkan dapat sangat bervariasi baik dalam bentuk, jumlah, komponen maupun desainnya.
Perusahaan yang menerapkan process layout ini harus mengusahakan agar semua fasilitas yang ada digunakan semaksimal mungkin. Artinya, kapasitas setiap peralatan diusahakan dipakai penuh.

 Product Layout
Product layout merupakan pengaturan mesin-mesin dalam pabrik sesuai dengan arus proses produksinya. Product layout ini sering kali disebut juga sebagai layout garis. Layout ini paling banyak dipakai di perusahaan perakitan, misalnya perusahaan mobil dan sepeda motor, TV, radio, dan sebagainya.
Penggunaan (penerapan) product layout ini akan ekonomis apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Volume produksi cukup sesuai dengan kapasitas penggunaan mesin dan peralatan yang dipasang.
b. Permintaan akan barang yang dihasilkan cukup stabil.
c. Barang yang dihasilkan terstandardisir.
d. Komponen-komponen (suku cadang) dapat saling ditukarkan.
e. Penyediaan material yang ajeg (tetap).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar