Senin, 22 November 2010

TUGAS OBSERVASI PERUSAHAAN

TUGAS OBSERVASI PT. BANGKIT MAJU WIJAYA
Mata Kuliah : Pengantar Bisnis








Di susun oleh :
Fani Usnaeni (22210597)
Sischa Amaliya (26210569)
Jessica Maya (29210648)
Ungguh Prasetiadi (28210329)
R. Hudy Adinurwijaya (25210547)

Kelas : IEB19

UNIVERSITAS GUNADARMA
Thn. 2010-2011
Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat serta hidayat-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah mengenai “Observasi ke Perusahaan Pembuatan Cat” dan makalah ini berudul “Langkah-langkah Cara Pembuatan Cat”.
Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan tugas makalah ini sehinnga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan kami tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada PT.Bangkit Maju Wijaya yang telah memperbolehkan untuk melakukan observasi di PT tersebut.
Dalam penyusunan makalah ini kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri maupun kepada pembaca umumnya. Kami juga menerima kritik serta saran untuk memperbaiki makalah ini.



Penyusun.







DAFTAR ISI
Kata Pengantar ii
Daftar isi iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Profil Perusahaan 1
BAB II PERMASALAHAN ..................................................................................... 2
B. Proses Produksi 2
a. Bahan-bahan Pembuatan Cat 2
b. Pengertian Bahan-bahan untuk Membuat Cat 2
c. Persiapan untuk Membuat Cat 3
d. Cara-cara Pembuatan Cat 3
e. Lampiran 4
BAB III PENUTUP …………………………………………………………………. 6
1. Kesimpulan 6
2. Saran 4







BAB I
PENDAHULUAN
A. Profil Perusahaan
PT. Bangkit Maju Wijaya idirikan berdasarkan Akte Notaris Adam Kasdarmaji Sarjana Hukum, di Jakarta Nomor 34 tertanggal 07 Maret 1997. Modal dasar Perseroan PT. Bangkit Maju Wijaya adalah berjumlah Rp.400.000.000,00 terbagi atas 8.000 Lembar. Maksud dan tujuan perusahaan sesuai dengan anggaran dasar perusahaan adalah sebagai berikut :
1. Menjalankan perdagangan umum atas segala barang yang dapat diperdagangkan, termasuk Perdagangan, termasuk Perdagangan ekspor, impor, interinsuler atau lokal, baik atas perhitungan sendiri maupun secara komisi;
2. Menjadi Leveransir, supplier, grosir, agen an/atau distributor dari segala macam barang yang dapat diperdagangkan, serta menjadi komisioner dari perusahaan-perusahaan lain, baik dari dalam maupun luar negeri;
3. Menjalankan usaha-usaha dalam bidang pertanian dalam arti luas perkebunan, perikanan, pertenakan, kehutanan;
4. Mendirikan industri cat dan tiner;
5. Namun dengan seiring jalannya waktu perusahaan ini hanya memproduksi cat dan tiner dan menjadi Leveransir, supplier, grosir, agen dan/atau distributor dari cat dan tiner.
Susunan Komisaris dan Direksi perusahaan menurut anggaran dasar sesuai dengan perubahan akte notaris tanggal 12 Mei 1999 No.3 adalah sebagai berikut :
• Direktur : Tn. Rudy Julianto Kuswadi
• Komisaris Utama : Tn. Muhammad Ustur
• Komisaris : Tn. Anton Hakim


BAB II
PERMASALAHAN
B. PROSES PRODUKSI
A. Bahan – bahan pembuatan cat :
1. Resin
2. Pigmen
3. Thinner / Solent
4. Zat Aditive

B. Pengertian Bahan-bahan untuk membuat cat
Resin : yang berperan sebagai pengikat atau binder, yaitu bahan yang berfungsi untuk mengikat pigmen pada permukaan bidang. Resin ini bisa dikatakan berupa lem yang melekatkan campuran pewarna ke media yang akan di cat. Ada 2 jenis resin, yaitu resin alam yang terbuat dari getah pohon, dan resin sintetis atau buatan. Contoh resin alam yang kita kenal adalah cairan vernis yang digunakan sebagai bahan pelapis furnitur. Sedangkan yan g termasuk resin sintetis adalah alkyd dan vinyl yan sering digunakan dalam formula cat.
Pigmen : pigmen merupakan substansi padat bubuk yang berfungsi sebagai pemberi warna dan menentukan daya tutup cat. Jenis, kadar, dan komposisi pigmen dalam larutan berpengaruh terhadap kualitas cat itu sendiri. Untuk cat dengan kandungan pigmen tinggi mengasilkan cat yang bermutu tinggi, dan cat dengan kandungan pigmen yang rendah akan mengahasilkan kualitas cat yang rendah. Sumber warna pigmen yang paling digunakan adalah pigmen putih (yang termahal) yang berasal dari unsur titanium oksida (tiO2).
Thinner (solvent) : thinner atau tiner merupakan cairan yang berfungsi sebagai pelarut yang menyatukan pigmen dengan resin sehingga membentuk larutan yang sempurna. Ada 2 macam pelarut, yaitu pelarut air (waterbase) dan pelarut minyak (solven base). Contoh cat berbahan dasar air (waterbase) adalah cat tembok, cat lukis, dan beberapa catgenteng. Sedangkan cat berbahan dasar minyak (solven base) dapat diaplikasikan sebagai cat kayu, cat besi, cat mobil, dll. Pada cat yang kental menandakan persentase tiner yang tinggi pada larutan cat tersebut.
Zat Aditive : zat aditif ini bisa berupa ekstender dan atau film-formers. Ekstender merupakan pengisi ketebalan cat (filler) yang membuat cat tampak lebih tebal dan berisi. Adapun fungsi dari ekstender tersebut adalah sebagai fitur tambahan yang dapat membuat tampilan tembok menjadi lebih gilap dan daya tutup menjadi lebih baik. Pemakaian filler juga dimaksudkan untuk menekan biaya bahan produksi sehingga harga dapat terjangkau oleh masyarakat. Yang kedua adalah film-formers, yaitu lapisan yang memberikan efek gilap pada cat (tampilan gloss).

C. Persiapan untuk pembuatan cat :
1. Siapkan bahan-bahan seperti resin, pigmen, aditive, dan solvent,
2. Mengukur bahan yang akan diproses, bisa dilakukan dengan cara ditimbang beratnya,
3. Ketelitian dan keakuratan penimbangan merupakan faktor penting terhadap hasil akhir pembuatan cat, terutama pada penimbangan additive atau pigment,
4. Bahan-bahan tersebut kemudian diangkut ke area produksi,
5. Lalu di masukkan ke mesin pengadukan.

D. Cara – cara pembuatan cat :
1. Masukkan semua formula ke dalam alat mixer, lalu semua formula di mixing;
2. Lalu semua formula yang telah mixing di giling (roll);
3. Setelah sudah sidikit merata kita harus melakukan chek micron atau melihat kehalusan pigment;
4. Setelah itu melihat standart kekentalan (viscosity), apabila terlalu kental masukkan solvent kedalam mesin penggiling, lalu di mix kembali.
5. Lalu dilakukan pengeringan kurang lebih 1 jam,
6. Lalu cat yang sudah jadi di semprotkan ke panel untuk pengecekan gloss, kira-kira gloss-nya 80-90%;
7. Setelah kering dilakukan pengecekan Handness dengan pensil H1 yaitu pensil mitsubisy
8. Pengecekan daya rekat, yaitu menggaris dengan karter 10 kotak
9. Lalu pengecekan terakhir adalah Water Resis Tener, yaitu mengecek apakah cat tahan akan air dalam jangka waktu yang berapa lama.
10. Setelah cat memenuhi standart kualitas penjualan lalu cat dimasukkan ke dalam gudang pabrik untuk siap di jual ke konsumen.
E. Lampiran
1. Mesin Pengaduk cat

2. Timbangan











3. Cat yang siap untuk di jual












4. Tinner yang sudah jadi, tapi belum di kemas 5. Tinner yang sudah di kemas













BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari hasil observasi yang kami lakukan, kami mengambil kesimpulan bahwa bahan – bahan yang di pakai untuk membuat cat oleh PT. Bangkit Maju Wijaya hamper sama dengan bahan – bahan yang di pakai oleh perusahaan lain untuk membuat cat, yaitu bahan – bahannya terdiri dari resin, pigmen, thinner / solvent, zat additive. Dan tahapan-tahapan cara membuat cat ada 10 tahapan.


2. Saran
Ada beberapa saran yang bisa kami sampaikan terkait permasalahan yang ada di dalam PT. Bangkit Maju Wijaya. Diantaranya :
 Meminjam kredit ke Bank untuk memperbanyak modal guna memperluas usaha
 Merekrut beberapa pegawai untuk membantu pekerjaan yang selama ini sering rangkap tugas
 Mengubah system pemasaran, selain dari perusahaan ke perusahaan, perusahaan juga mencoba mengiklankan produknya
 Produk yang dihasilkan sebaiknya di daftarkan paten-nya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar